Kembangkan Seni Budaya, Pusaka Majapahit hingga Mataram Dipamerkan

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor berkomitmen membuka ruang lebar bagi pengembangan seni dan budaya di Kota Delta.

Kembangkan Seni Budaya, Pusaka Majapahit hingga Mataram Dipamerkan
Bupati Muhdlor membuka Pameran Keris dan Benda Pusaka di Kantor Disporapar Sidoarjo.

Sidoarjo, HARIANBANGSA.net - Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor berkomitmen membuka ruang lebar bagi pengembangan seni dan budaya di Kota Delta. Ia juga berjanji akan membangun ekosistem yang lebih luas lagi bagi pelaku seni dan budaya dengan membuka market lebih besar melalui pameran atau ekspose.

Itu disampaikan Bupati Muhdlor saat membuka Pameran Keris dan Benda Pusaka yang digelar di Kantor Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Sidoarjo, Rabu (2/3).

Kegiatan dalam rangka Hari Jadi Sidoarjo ke 163 itu dibuka dengan Tarian Banjarkemuning. Produk budaya asli Sidoarjo itu sudah tercatat di Hak Kekayaan Intelektual (HKI) oleh Kementerian Hukum dan HAM.

Pameran benda pusaka atau Tosan Aji yang digelar Pemkab Sidoarjo itu diikuti tidak kurang dari 30 kolektor. Mereka berasal  dari Sidoarjo dan luar daerah.

Pusaka yang dipamerkan mulai dari keris peninggalan era kerajaan Singosari, Majapahit, Mataram hingga era Pakubuwono ke VIII. Selain itu, ada juga keris buatan mpu era 1900-an yang ikut dipamerkan. Rata-rata benda pusaka yang dipamerkan dibuat pada abad 17 era Sultan Agung, Raja Kesultanan Mataram.

Ribuan benda pusaka yang dipamerkan itu sebagian besar bisa dibeli atau dimahar oleh pengunjung. Ada juga yang tujuannya hanya untuk dipamerkan saja tidak dijual. Untuk harga bervariatif, mulai dari ratusan ribu hingga ratusan juta rupiah. Potensi ekonomi dari market pameran benda Tosan Aji itu lumayan besar bila dilihat dari nilai pusaka yang tawarkan para kolektor.

Bupati Sidoarjo yang genap menjabat setahun itu mengatakan, sedari awal dirinya berikrar membangun ekosistem yang baik khususnya di dunia seni. Pemkab Sidoarjo akan memberikan perhatian kepada pelaku seni. Salah satunya membangun market agar pelaku seni seperti ini dapat survive.

"Kalau kita tidak peduli pada kesenian itu, misalnya lukis dan kita tidak bangun ekosistemnya, tidak ada marketnya, orang bisa gambar tapi keluarganya tidak bisa makan,"ucapnya.

Bupati Sidoarjo yang akrab dipanggil Gus Muhdlor tersebut juga berharap melalui pameran seperti ini akan menumbuhkan kecintaan generasi muda kepada budaya asli Sidoarjo.

Kepala Disporapar Sidoarjo Djoko Supriyadi juga berharap kegiatan seperti ini akan menjadi destinasi wisata baru di Kota Delta. Ia menjelaskan pameran kali ini tidak hanya diikuti oleh kolektor benda pusaka dari Sidoarjo saja. Namun juga dari Jember, Lumajang, Pasuruan, Surabaya, Lamongan dan Probolinggo.

Padahal menurut Djoko, peminat yang ingin mengikuti kegiatan kali ini cukup banyak. "Kami terpaksa menolak teman-teman yang lain ikut gabung di acara ini karena memang keterbatasan tempat," tandasnya. (sta/rd)