Ketua Ansor Jatim Tekankan Kepemimpinan Inklusif
Konferensi Cabang (Konfercab) XVII GP Ansor Gresik tahun 2024 berlangsung dengan khidmat di Pondok Pesantren Ihyaul Ulum, Kecamatan Dukun, Gresik.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Konferensi Cabang (Konfercab) XVII GP Ansor Gresik tahun 2024 berlangsung dengan khidmat di Pondok Pesantren Ihyaul Ulum, Kecamatan Dukun, Gresik. Acara pembukaan dihadiri oleh ketua PCNU Gresik, tokoh-tokoh masyarakat setempat, perwakilan dari organisasi kepemudaan (OKP), serta badan otonom NU Gresik.
Konfercab XVII Ansor Gresik ini diharapkan mampu melahirkan pemimpin yang kuat, inklusif, dan memiliki visi yang jelas untuk melanjutkan perjuangan dan pengabdian terhadap agama, bangsa, dan negara.
Ketua PW GP Ansor Jawa Timur Musaffa Safril menyampaikan pesan-pesan penting kepada para peserta konferensi terkait proses pemilihan pemimpin baru Ansor Gresik. Musaffa menekankan pentingnya semangat persatuan dan pengabdian dalam memilih dan menjalankan kepemimpinan.
“Siapapun yang nanti terpilih sebagai pimpinan Ansor Gresik, kita harus yakin bahwa itu tidak lepas dari doa dan restu para Muassis NU yang selalu membimbing kita dalam setiap langkah perjuangan,” kata Musaffa, dalam keterangannya, Sabtu (12/10).
Musaffa juga menyoroti bahwa seorang pemimpin harus menjadi penghubung antara organisasi di berbagai tingkatan. "Ketua itu menjadi simbol bagi para kader bahwa mereka tidak sendirian. Maka pimpinan harus nyambung dengan PAC, harus nyambung dengan ranting sebagai garda terdepan organisasi,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa kebesaran seorang pemimpin tidak diukur dari penampilan atau besarnya pengikut, melainkan dari kemampuannya untuk merawat dan membina kader hingga ke akar rumput.
"Kebesaran seorang pemimpin bukan dilihat dari iring-iringan pengikutnya, bukan dari pakaian mewahnya, atau dari sisi grandeur-nya, melainkan dari caranya merawat bawahannya hingga level akar rumput, karena itu berarti dia mengetahui urat nadi rakyatnya,” jelas Musaffa.
Terakhir, Musaffa berpesan bahwa siapapun yang terpilih nantinya harus mampu merangkul seluruh lapisan dalam organisasi. “Siapapun yang nanti terpilih harus bisa merangkul semua irisan, jangan kelola organisasi berdasarkan suka tidak suka,” pungkasnya. (mdr/rd)