Khofifah-Emil Jadi Ibu-Bapak’e Perangkat Desa Jatim
Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak menghadiri undangan penutupan Rapimda Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Jawa Timur di Surabaya, Minggu (8/9).
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak menghadiri undangan penutupan Rapimda Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Jawa Timur di Surabaya, Minggu (8/9).
Dalam forum itu, ratusan perangkat desa se-Jatim menobatkan Khofifah-Emil sebagai Ibu-Bapak’e Perangkat Desa Jawa Timur. Bukan tanpa alasan. Hal itu didasarkan pada perhatian Khofifah dan Emil Dardak yang begitu besar pada para perangkat desa.
Selama lima tahun kepemimpinan Khofifah-Emil, para perangkat desa di Jatim merasakan betul kemajuan desa dan kesejahteraan masyarakat desa yang berhasil dicapai. Terutama kebijakan Khofifah yang memberikan tunjangan pada perangkat desa.
“Kami telah melaksanakan rapimda yang diikuti oleh pengurus, yaitu ketua sekretaris, bendahara dari 29 kabupaten dan 1 kota di Jatim. Kami menyampaikan terima kasih atas perhatian dan kepedulian Ibu Khofifah pada perangkat desa. Tak salah jika Ibu Khofifah adalah Ibunda Perangkat Desa Jawa Timur,” kata tegas Ketua PPDI Jawa Timur Sutoyo M Muslih.
Bahkan tempat diselenggarakannya Rapimda PPDI Jatim ini juga sengaja dipilih tempat yang sama dengan lima tahun yang lalu dimana Khofifah-Emil sedang berproses sebagai gubernur dan wakil gubernur Jatim periode 2019-2024.
“Kami merasakan banyak kebahagiaan selama Ibu Khofifah memimpin Jatim. Terutama kebijakan yang memberikan tambahan penghasilan berupa tunjangan dari Provinsi Jatim. Untuk itu, sekali lagi kami menyampaikan terima kasih,” ujar Sutoyo.
Rasa terima kasih itu dikatakan Sutoyo diambil merupakan perasaan yang sama-sama dirasakan oleh seluruh anggota PPDI Jatim. Dimana selama kepemimpinan Khofifah-Emil, keduanya dirasakan sangat perhatian pada perangkat desa di seluruh Jawa Timur.
Tak hanya soal penghasilan saja, namun program-program pemberdayaan desa yang dicanangkan Khofifah-Emil seperti Desa Wisata Cerdas Masyarakatnya Sejahtera manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat.
Menyambut apresiasi dan semangat yang disampaikan oleh segenap PPDI Jatim, Khofifah menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya pada seluruh pengurus dan perangkat desa di seluruh Jawa Timur. Menurutnya justru merekalah yang menjadi garda terdepan dalam memajukan dan menyejahterakan masyarakat desa.
“Kami berdua menyampaikan terima kasih seluruh perangkat desa di Jawa Timur. Ada satu hal yang ingin saya sampaikan, terkait adanya data terbaru. Bahwa kemiskinan ekstrem Jatim empat tahun yang lalu tercatat ada 4,4 persen. Dan data terbaru menyampaikan kemiskinan ekstrem Jatim kini per Maret 2024 tersisa 0,66 persen,” tegas Khofifah.
Penurunan kemiskinan ekstrem yang berhasil dilakukan Jawa Timur sangat besar dan di atas rerata penurunan kemisminan ekstrem nasional. “Penurunan kemiskinan ekstrem Jatim ini ekstrem sekali dan itu karena kerja keras seluruh perangkat desa di seluruh Jawa Timur. Terima kasih semuanya,” kata Khofifah.
Tak hanya itu, Khofifah mengajak seluruh perangkat desa untuk ikut menjaga suasana yang kondusif, aman dan tenteram selama dilaksanakannya pilkada serentak. “Sesuai tema kampanye pilkada serentak se-Jatim adalah seneng bareng. Maka mari kita bangun suasana proses demokrasi ini menjadi sesuatu yang menyenangkan seluruh warga Jatim,” ajak Khofifah.
Hal senada juga disampaikan oleh Emil Dardak. Ia mengatakan bahwa komitmen dan perhatian Khofifah pada perangkat desa tidak main-main. Komitmen itu bahkan ditunjukkan saat masa-masa sulit menghadapi pandemi Covid-19.
“Di tengah kesulitan pandemi Covid-19, saat beliau masih menjadi gubernur, beliau berkata, di tengah kesulitan kita harus yakin kita harus pecaya pada energi perangkat desa. Maka dari itulah beliau teken, beliau setujui apa yang disampaikan ketua PPDI Jatim, yaitu kerja sama dan sinergi dalam bentuk tunjangan kepada perangkat desa,” tegas Emil Dardak.(dev/rd)