Kolaborasi IKM Mojokerto dan Swasta Tembus Korsel
Harapan besar pemulihan ekonomi nasional (PEN) melalui penguatan industri kecil menengah (IKM), terus didorong oleh Pemkab Mojokerto.
Mojokerto, HARIAN BANGSA.net - Harapan besar pemulihan ekonomi nasional (PEN) melalui penguatan industri kecil menengah (IKM), terus didorong oleh Pemkab Mojokerto. Beberapa strategi yang dilaksanakan di antaranya dengan kolaborasi dan kerja sama bersama industri swasta, untuk menghasilkan suatu produk jadi berkualitas tinggi.
Salah satu wujud nyata yang telah direalisasikan adalah ekspor produk furnitur PT. Wangsa Adi Guna General Contractor and Furniture serta PT. Pangeston Industrial Paint, Inks and Thinner, bekerja sama dengan beberapa IKM di Kabupaten Mojokerto (cor kuningan Desa Bejijong). Produk furnitur tersebut diekspor ke Korea Selatan, dan diberangkatkan langsung oleh Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, Kamis (27/5) lalu.
Eric, owner PT. Wangsa Adi Guna menerangkan bahwa nilai ekspor kali ini ditaksir sekitar Rp200 juta. Eric berharap agar kolaborasinya dengan para pelaku IKM di Kabupaten Mojokerto bisa terus berkelanjutan.
“Nilai ekspor sekitar Rp 200 juta per kontainer. Pasar Korea Selatan sangat bersaing, karena diserbu eksportir negara lain juga. Langkah kami untuk mengawali ekspor ini adalah fokus pada kualitas, kuantitas, dan ketepatan waktu pengiriman,” terang Eric, dalam siaran pers yang diterima Rabu (2/6).
Sebulan lalu pihaknya bertemu penyuluh Disperindag. Pihaknya berencana meningkatkan omzet, hingga diarahkan untuk berimitra dengan cor kuningan Trowulan (penyedia handle furnitur) dan IKM furnitur untuk pembuatan bagian kaki mebel. “Semoga kemitraan ini, membantu pendapatan IKM yang terpuruk akibat pandemi Covid-19,” terang Eric.
Bupati Ikfina Fahmawati, menyampaikan, permasalah besar yang dirasakan para pelaku IKM, yakni ketersediaan pasar. Bupati Ikfina menilai kolaborasi ini menjadi salah satu solusi pemecahan masalah bagi para pelaku IKM. Khususnya dalam masa sulit pandemi Covid-19.
“Pandemi membuat IKM kesulitan mencari sasaran pasar. Belum lagi ditambah masalah modal. Kerja sama ini sangat baik bisa jadi salah satu solusi. Kita mengakui memang persaingan pasar ekspor sangat ketat,” jelas bupati.
Bupati menyebut bahwa saat ini perdagangan barang di Jatim mengalami surplus meski dalam pandemi Covid-19. Ini adalah kabar yang baik, sebagai sinyal pertumbuhan ekonomi kembali bangkit.
“Ekspor barang ke luar negeri memang ada penurunan. Namun, sayap perdagangan ekspor ke antarprovinsi malah naik dan meningkat atau surplus. Ke depan untuk Kabupaten Mojokerto, saya berharap agar Disperindag bisa memfasilitasi,” tandas bupati.
Turut hadir dalam acara ini koordinator Rumah BUMN Jatim, ketua dan Tim Pembangkit Ekonomi Kabupaten Mojokerto, UD Tiga Putri, IKM furniture, dan IKM cor kuningan.(hms/rd)