Komisi D Berharap KBM Daring Maksimal, Dorong Inovasi hingga Fasilitas Internet Gratis
Ketua Komisi D, Moch Damroni Chudlori mengatakan, Komisi D telah melakukan studi banding terkait proses KBM selama saat pandemi Covid-19, ke Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, belum lama ini.
SIDOARJO, HARIANBANGSA.net - Komisi D DPRD Sidoarjo memberi perhatian khusus pada proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara daring saat pandemi Covid-19. Komisi D berharap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) melakukan inovasi agar KBM daring berjalan lancar dan maksimal.
Ketua Komisi D, Moch Damroni Chudlori mengatakan, Komisi D telah melakukan studi banding terkait proses KBM selama saat pandemi Covid-19, ke Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, belum lama ini. Di kabupaten Karanganyar, Dikbud setempat punya sejumlah inovasi terkait proses KBM. Salah satunya guru mengunjungi rumah siswa yang kesulitan internet.
Anjangsana ini untuk memberi mata pelajaran di rumah siswa tersebut. "Mungkin ini bisa diterapkan di Sidoarjo, khususnya bagi siswa yang belum memiliki akses internet maupun belum memiliki ponsel. Guru bisa melakukan kunjungan ke rumah siswanya,” cetus Damroni kepada wartawan, belum lama ini.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menjelaskan, sekolah di Karanganyar juga menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Regional untuk memfasilitasi siswa kurang mampu dengan memberi bantuan handphone untuk pembelajaran daring. "Secara aturan katanya boleh karena terkait KBM. Maka saya berharap ini bisa dilakukan Dikbud Sidoarjo," beber Dhamroni.
Senada disampaikan anggota Komisi D DPRD Sidoarjo, Bangun Winarso yang merekomendasikan Dinas Kominfo Sidoarjo, untuk memberikan kemudahan akses internet bagi siswa kesulitan akses pembelajaran daring. Misalnya siswa yang belum memiliki handphone atau tidak mampu beli paket internet.
Moch Damroni Chudlori-Ketua Komisi D. foto-foto istimewa
“Kami sudah berkoordinasi dengan dinas Kominfo untuk menggratiskan internet, minimal delapan jam perhari bagi anak yang kesulitan akses pendidikan termasuk para tenaga pendidik (GTT),” ungkap politikus Partai Amanat Nasional (PAN) kepada wartawan, belum lama ini.
Kata Bangun, memang sejauh ini belum ada tanggapan dari Dinas Kominfo Sidoarjo. Meski demikian, pihaknya akan tetap menindak lanjuti rekomendasinya dengan cara mengundang pihak terkait, yaitu Dikbud dan Dinas Kominfo Sidoarjo.
Insyaallah dalam waktu dekat kami akan hearing dengan Kominfo dan Dikbud," tandas Bangun Winarso. (sta/ns)