Komisi D DPRD Surabaya Desak Besiswa SMA untuk Semua Siswa MBR Dipermudah
Rapat digelar karena sejak dibuka pendaftaran beasiswa itu, kurang dari 5.000 siswa baru mendaftar. Sementara kuota mencapai sekitar 13.416 siswa.
Surabaya, HB.net - Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah mendesak agar beasiswa bagi pemuda atau Beasiswa SMA mengcover semua siswa kategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Dia meminta Beasiswa untuk siswa SMA/SMK/MA negeri swasta ini dipermudah.
"Permudah saja karena hakekatnya beasiswa ini untuk siswa MBR. Sosialiasikan secara masif hingga lingkungan RT. Semua siswa MBR jenjang SMA itu harus memanfaatkan beasiswa tersebut," kata Khusnul.
Rapat digelar karena sejak dibuka pendaftaran beasiswa itu, kurang dari 5.000 siswa baru mendaftar. Sementara kuota mencapai sekitar 13.416 siswa.
Tahun ini, DKKOP membuka pendaftaran beasiswa SMA. Namun hingga perpanjangan pendaftaran berakhir pada 8 Juli, peminat yang mendaftar belum sesuai harapan. Oleh sebab itu, DPRD Surabaya mendesak agar dilakukan sosialisai secara masif dan menjangkau semua level. Terlebih pada era digitaliasi saat ini, informasi apa pun bisa bisa dengan mudah tersebar.
Komisi D mendesak agar DKKOP menyediakan help desk. Selain sosialisasinya yang kurang, persyaratan termasuk harus berprestasi juga menjadi catatan. Syarat penerima beasiswa ini harus beprestasi secara akademik atau nonakademik. Juga mensyaratkan nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Setiap siswa berhak atas bantuan pendidikan Rp 200.000 per bulan. dan mendapat seragam gratis. Pemkot Surabaya dan DPRD Surabaya sudah memasukkan anggaran Rp 47 miliar untuk mengcover beasiswa tersebut.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya, Ajeng Wira Wati menambahkan pihaknya meminta Pemkot Surabaya lebih memperkuat program beasiswa Pemuda Tangguh. Pasalnya, peminat program beasiswa untuk siswa SMA/SMK sederajat belum tinggi.
"Selain program beasiswa SMA/SMK sederajat yang sepi peminat, Pemkot juga punya kewajiban memperkuat program beasiswa Pemuda Tangguh. Ini di atur dalam Perwali No 21 dan 50 tahun 2022. Juknisnya melampirkan surat keterangan tidak mampu," katanya.
Ajeng menjelaskan, program beasiswa ini diperuntukkan untuk siswa berprestasi dari masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Lalu melanjutkan masuk ke perguruan tinggi.
"Saya memberi apresiasi. Saran dan apa yang saya perjuangkan, akhirnya bisa sejalan dengan Pemkot Surabaya. Yaitu membuat program beasiswa, salah satunya untuk pemuda tangguh, yaitu bantuan biaya pendidikan berprestasi untuk pemuda MBR," jelasnya.
Dia mengatakan, program beasiswa dari pemerintah pusat berupa Kartu Indonesia Pintar (KIP) dianggap masih kurang luas sasarannya. Sehingga implementasi di lapangan masih ada wali murid MBR "sambat" membutuhkan beasiswa.
"Dari pusat ada KIP tapi kuotanya sedikit. Jadi setiap saya turun ke masyarakat, banyak yang mengeluhkan anaknya. Akhirnya lahir beasiswa ini," ujarnya.
Dia mengimbau agar Pemkot Surabaya menyelesaikan kerja sama dengan Pemprov Jatim untuk menjalankan program beasiswa pemuda tangguh atau beasiswa SMA/SMK sederajat. Karena dia merasa kasihan ke siswa MBR berprestasi jika harus menunggu lama.
"Dinas terkait tidak pasif melakukan sosialisasi dan tidak mengandalkan sosialisasi. Lalu jangan sampai ada celah penyalahgunaan program beasiswa yang menjadi niat baik Pemkot dan DPRD Kota Surabaya," pungkasnya.
Sementara Kepala DKKOP Wiwik Widayati menyampaikan bahwa beaiswa ini untuk pemuda. Syaratnya mencantumkan nilai rapor artinya bagi yang sudah masuk SMA/SMK/MA negeri swasta.
Dengar pendapat Komisi D DPRD Surabaya membahas tentang beasiswa SMA.
"Namanya beasiswa harus berprestasi. Kami prioritaskan yang siswa MBR (masyarakat berpenghasilan rendah)," katanya.
Dia menandaskan beasiswa Pemuda tersebut sebagai komitmen Pemkot Surabaya dalam memberi bantuan pendidikan.
Namun peruntukan atau pemanfaatan beasiswa itu bukan untuk pengganti SPP. Tapi penunjang pembelian buku dan kebutuhan personal siswa. Bukan untuk biaya operasional sekolah. Misalnya membeli buku, alat tulis, dan penunjang lain semisal pembelian kuota untuk sekolah. (lan/ns)