Komitmen Dukung GNPIP ,  Khofifah Jabarkan Langkah Strategis Atasi Inflasi Pangan

Komitmen itu ia tegaskan saat menjadi keynote speaker dalam Kick Off GNPIP yang dibingkai dalam High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jatim, di Hotel Grand Mercure Kota Malang, Rabu (10/8).

Komitmen Dukung GNPIP ,  Khofifah Jabarkan Langkah Strategis Atasi Inflasi Pangan

 Malang, HB.net - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan komitmennya untuk mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan mengajak semua elemen strategis untuk bersinergi dalam upaya pengendalian inflasi pangan di Indonesia.

Komitmen itu ia tegaskan saat menjadi keynote speaker dalam Kick Off GNPIP yang dibingkai dalam High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jatim, di Hotel Grand Mercure Kota Malang, Rabu (10/8).

Gubernur Khofifah juga menjelaskan langkah strategis pengendalian inflasi melalui 4 K yaitu ,K1 : Keterjangkauan harga, K2 : Ketersediaan pasokan, K3 : Kelancaran distribusi dan K4 : Komunikasi Efektif. Saat ini semua elemen strategis vertikal horisontal harus bergerak bersama baik secara lokal, regional maupun nasional.

"Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) ini membutuhkan  strong partnership dan strong commitment diantara seluruh elemen strategis di negeri ini," kata Khofifah.

Dalam acara yang juga dirangkai dengan Aksi Operasi Pasar, Gerakan Pasar Murah serta Kerjasama Antar Daerah (KAD) tersebut, disampaikan Gubernur Khofifah bahwa pengendalian inflasi pangan harus dilakukan bersama lintas sektor vertikal horisontal.

Hal itu pula yang selama ini ia lakukan dalam mengendalikan inflasi di Jatim. Gubernur Khofifah aktif berkoordinasi dengan Kapolda, Pangdam, Kajati dan jajarannya sampai tingkat bawah juga bupati/walikota dalam mengambil sebuah kebijakan.

Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa pengendalian inflasi pangan akan memberikan dampak signifikan bagi masyarakat. Karena hal ini berhubungan langsung dengan kebutuhan pokok.

Lebih lanjut ditegaskan Gubernur Khofifah bahwa inflasi Jatim pada Juli 2022 sebesar 0,61 % month per month. Menurut Khofifah angka tersebut termasuk cukup tinggi.

Hal tersebut dipicu dari harga beberapa komoditi pangan termasuk cabai. Cabai merah dan bawang merah sudah menurun signifikan. Sementara telur dan daging ayam masih diatas harga eceran tertinggi (HET).

Alasannya memang pakan ayam, pakan ternak terutama 50% dari jagung menurut para peternak harganya relatif masih cukup tinggi dibandingkan HET yang ditetapkan pemerintah.

"Format format seperti ini memang membutuhkan penyelesaian berupa macro  policy_ secara nasional yang menjadi bagian sangat penting," tuturnya.

Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menerangkan saat terjadi inflasi seperti saat ini dibutuhkan intervensi  efektif  yang harus dilakukan kepala daerah. Maka dibutuhkan panduan regulasi dari pusat yang clear yang bisa dijadikan pedoman bagi pemerintah daerah.

Meski begitu, Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang secara year on year 5,74% tertinggi di Indonesia. Angka ini juga menjadikan Jawa Timur sebagai lokomotif perekenomian nasional. Selain itu, posisi Jawa Timur sebagai lumbung pangan nasional juga memiliki peranan penting dalam pengendalian inflasi pangan.

"Maka dalam mengendalikan inflasi pangan kita akan melakukan beberapa langkah ekstra bersama TPID Jatim. Diantaranya perluasan kerjasama antar daerah (KAD) dalam lingkup provinsi Jawa Timur dengan provinsi lain, melakukan operasi pasar  prioritas yang targeted dan terukur, serta digitalisasi hulu-hilir komoditi pangan," tandasnya.

Gubernur Khofifah  juga  mengungkapkan bahwa kerjasama antar daerah telah rutin dilakukan oleh provinsi Jawa Timur. Salah satunya melalui kegiatan misi dagang Provinsi Jawa Timur dengan berbagai provinsi di Indonesia yang melibatkan berbagai pihak termasuk para pengusaha dan pedagang.

"Kami ini Hampir setiap bulan melakukan misi dagang, dan pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur ini salah satunya tersupport sangat signifikan dari misi dan antar pulau antar provinsi," ungkapnya.

Ia juga mengatakan bahwa TPID Jatim akan terus melakukan koordinasi dan sinergi dengan berbagai pihak dalam mendukung upaya pengendalian inflasi pangan baik dengan Kabupaten Kota di Jawa Timur maupun dengan provinsi lain di Indonesia. (dev/ns)