Kurangi Risiko Bencana, SMKN 1 Mejayan Gelar SPAB
Salah satu upaya untuk mengurangi risiko bencana adalah melalui Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Kegiatan ini dilakukan oleh SMKN 1 Mejayan, Kabupaten Madiun untuk meningkatkan kapasitas ketika terjadi bencana.
Madiun, HARIANBANGSA.net – Salah satu upaya untuk mengurangi risiko bencana adalah melalui Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Kegiatan ini dilakukan oleh SMKN 1 Mejayan, Kabupaten Madiun untuk meningkatkan kapasitas ketika terjadi bencana.
Selama dua hari, Rabu-Kamis, 28-29 Februari 2024 , sekitar seratus warga sekolah mengikuti kegiatan yang diadakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur. Sedangkan fasiitatornya berasal dari Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur.
Dalam pembukaan acara, Penata Penanggulangan Bencana Ahli Madya BPBD Jatim Sriyono mengingatkan agar jangan menjadikan bencana sebagai ajang tempat membuat konten yang saat ini marak terjadi di masyarakat. “Hal itu terjadi saat longsor di daerah Luwu, Sulawesi, dimana ada masyarakat yang merekam dari dekat lokasi bencana longsor. Alhasil, mereka menjadi korban dari bencana tersebut,” jelasnya, Rabu, 28 Februari 2024.
Sriyono berharap SMKN 1 Mejayan menjadi contoh bagi sekolah lain dalam hal pengurangan risiko bencana. Diharapkan dengan mengikuti SPAB ini mampu mendeteksi ancaman bencana di sekitar kita.
Menurut Kepala SMKN 1 Mejayan Suharto, sekolahnya memang perlu mendapatkan pembelajaran pengurangan risiko bencana. “Sekolah ini terletak di dataran rendah dan jauh dari gunung. Namun, sekolah kita berada pada jalur angin puting beliung. Ini yang perlu kita antisipasi guna mengurangi dampak yang disebabkan dari angin puting beliung,” jelasnya.
Apalagi, belum lama ini terjadi angin puting beliung pada sekolah ini sehingga menyebabkan beberapa bangunan juga terdampak. Namun dengan adanya respon cepat BPBD setempat yang langsung turun pasca kejadian. bencana ini bisa diatasi.
Sebanyak seratus peserta ikut dalam SPAB ini. Mereka berasal dari komite sekolah, para siswa, guru-guru, dan satpam. Sedangkan fasiliator dari SPAB adalah Aslichatul Insiyah, Yan Aditya Putra, dan Doddy Prakasa Fitrianto.
Selama dua hari mereka mendapatkan materi tentang penyusunan dokumen kajian risiko, Tim Siaga Bencana Sekolah (TSBS), simulasi dan evakuasi bencana gempa bumi, pemadaman kebakaran, games, serta pemutaran audio visual tentang kebencanaan.
Perwakilan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Madiun Septa Krisdiyanto memberikan materi kebijakan dan urgensi SPAB. Sementara, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Madiun Boby Saktia Putra Lubis memberikan materi perlunya mitigasi bencana sejak awal. Hal ini guna meminimalisir dampak yang timbul dari bencana.(rd)