Manfaatkan Sampah Plastik, Mahasiswa ITS Inovasikan Cagar Watch
nstitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah plastik yang masih banyak bertebaran.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah plastik yang masih banyak bertebaran. Upaya tersebut diwujudkan lewat inovasi tim mahasiswa ITS berupa Cagar Watch, jam tangan kekinian yang memanfaatkan plastik hasil daur ulang.
Ketua Tim Cagar ITS Senja Alfakori menyampaikan bahwa inovasi tersebut turut mendorong upaya terwujudnya Sustainable Development Goals (SDGs) pada poin ke-12 mengenai konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. “Kami memanfaatkan bahan plastik tak terpakai sebagai bahan baku pembuatan jam tangan,” jelasnya.
Senja menuturkan bahwa inovasi tersebut berangkat dari keberadaan sampah plastik yang menumpuk di lingkungan sekitar, khususnya di Kota Surabaya. Bukan hanya itu, masyarakat pun masih belum mampu mengelola sampah plastik tersebut dengan baik. “Masyarakat cenderung langsung membuang sampah plastik begitu saja,” ujar mahasiswa Departemen Desain Produk Industri (Despro) ITS tersebut.
Permasalahan yang kian parah tersebut mendorong Senja bersama rekannya mendaur ulang polipropilena sebagai rangka jam tangan karena memiliki sifat yang kuat, tahan suhu tinggi, dan mampu bertahan dalam kondisi lembap. Selain itu, plastik polipropilena sering dijumpai di berbagai kemasan barang sehingga tak sulit untuk ditemukan.
Mahasiswa asal Bengkulu tersebut menjelaskan, perancangan Cagar Watch harus melalui empat tahapan, yakni injection moulding body, pembentukan dial, perakitan, dan pengemasan. Pada tahap injection moulding body, sampah plastik berbahan polipropilena yang telah dikumpulkan akan melalui proses pemanasan lalu dicetak sesuai dengan desain Cagar Watch.
Setelah menghasilkan kerangka Cagar Watch, imbuh Senja, tahap selanjutnya adalah proses pembentukan dial, yakni merancang komponen-komponen inti dari jam. Setelah kedua tahap tersebut, seterusnya akan dilakukan proses perakitan jam tangan dan pengemasan produk. “Kemasan tersebut dapat menambah nilai estetis dan fungsional produk kami,” ucapnya.
Lewat bimbingan langsung dosen Despro ITS Alief Samboro, Cagar Watch berkontribusi positif terhadap lingkungan dan memberikan alternatif produk ramah lingkungan kepada konsumen. Jam tangan tersebut pun memiliki desain yang trendi sehingga pemanfaatannya juga dapat dijadikan sebagai pelengkap kebutuhan fesyen masa kini.
Berkat inovasinya tersebut, tim Cagar ITS ini juga telah berhasil meraih gelar juara pertama dalam kompetisi Improvement & Innovation Award yang diselenggarakan oleh Pertamina Eksplorasi Energi (EP) Regional Jawa, belum lama ini. “Semoga Cagar Watch dapat dimanfaatkan dan semakin dikenal oleh masyarakat luas,” tuturnya penuh harap.(rd)