Momen Sumpah Pemuda, Wali Kota Eri Optimis Generasi Muda Mampu Jadi Penggerak Ekonomi dan Pembangunan
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi optimistis, momen Hari Sumpah Pemuda dapat menjadi pemicu semangat generasi muda di Kota Pahlawan untuk menjadi motor penggerak ekonomi dan pembangunan.
Surabaya, HB.net - Hari Sumpah Pemuda diperingati pada tanggal 28 Oktober setiap tahunnya. Peristiwa penting yang menjadi tonggak sejarah kemerdekaan Indonesia itu, sudah semestinya menjadi pemicu semangat kebangkitan bangsa. Terutama bagaimana membangkitkan gairah ekonomi dan pembangunan pasca pandemi Covid-19.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi optimistis, momen Hari Sumpah Pemuda dapat menjadi pemicu semangat generasi muda di Kota Pahlawan untuk menjadi motor penggerak ekonomi dan pembangunan. Apalagi, keberhasilan penanganan Covid-19 di Surabaya juga tak luput dari peran serta para pemuda.
"Dari pengalaman relawan Surabaya Memanggil kita bisa tahu dan menilik bahwa kekuatan pemuda di Surabaya kalau digerakkan itu sangat dahsyat dan luar biasa," kata Wali Kota Eri di Balai Kota Surabaya, Rabu (27/10).
Menurutnya, ketika kasus Covid-19 di Kota Pahlawan naik, para pemuda berbondong-bondong mendaftarkan diri menjadi relawan Surabaya Memanggil. Kini, hasil gotong-royong seluruh pihak serta dukungan dari para pemuda itu mampu membuat Covid-19 melandai dan Surabaya berada di level 1.
"Kalau Covid-19 bisa turun karena para pemuda, maka semua permasalahan bayi stunting, kemiskinan, banjir itu akan bisa selesai ketika para pemuda bergerak," terangnya.
Sekarang ini, Eri mengaku tengah fokus menggerakan para pemuda untuk membentuk 1000 startup baru di Surabaya. Mereka pun dilatih secara bertahap menjadi motor penggerak ekonomi digital atau pencetus solusi dari berbagai masalah yang ada di tengah masyarakat.
"Sehingga pemuda ini akan menjadi motor penggerak ekonomi, motor penggerak pembangunan dan motor penggerak budaya. Juga terkait dengan masalah-masalah bayi stunting itu digerakkan motornya oleh pemuda," paparnya.
Ia menyatakan, saat ini sudah tak seharusnya pemerintah yang mengawali pergerakan para pemuda. Para pemuda ini bisa mengawali pergerakan secara mandiri dengan inisiatif dan inovasi-inovasi kreatif mereka. Tentu, Pemkot Surabaya tak akan tutup mata dan pasti hadir di sana untuk mensupport mereka.
"Yang selalu saya katakan, tidak harus selalu pemerintah (menginisiasi), tapi mereka (para pemuda) bisa bergerak sendiri-sendiri dan pasti kita support," jelasnya.
Eri pun meyakini, sebenarnya kekuatan Surabaya itu ada pada peran serta pemuda dan gotong-royong. Dia berpandangan, ketika seluruh pemuda Surabaya mau bergerak bersama, maka segala permasalahan yang ada di masyarakat dapat diselesaikan."Hari ini kita buktikan, dengan kekuatan pemuda kita bisa menyelesaikan ekonomi, menyelesaikan masalah kampung dan semua masalah di Surabaya dengan pemuda-pemuda hebat di Surabaya," pungkasnya. (ian/ns)