Motor Ditendang, Tas Berisi Rp 20 Juta Dirampok
Sidoarjo, HARIAN BANGSA - Bandit di Kota Delta semakin meresahkan warga. Mereka seolah tak mengenal rasa takut. Senin kemarin (13/4), dua penjahat beraksi di Jalan KH Ali Mas'ud saat siang hari. Korban ditendang, tas berisi uang Rp 20 juta disikat.
Kejadian perampasan tas itu dialami istri Muhammad Taufik, Afrilia Solikha. Saat ditemui di rumahnya kemarin, Taufik menceritakan awal mula peristiwa tersebut.
Sepulang dari kantor notaris, pukul 12.00 WIB, Afrilia bersama temannya melintas di Jalan KH Ali Mas'ud. Afrilia dibonceng. Tangannya menenteng tas, di dalamnya ada uang sebesar Rp 20 juta.
Keduanya mengendarai Honda Scoopy W 6935 NY. Mereka hendak menuju ke salah satu bank di Jalan A. Yani. Untuk memasukkan uang ke dalam rekening. "Istri saya hanya mengantar temannya," ucapnya.
Sampai di Jalan KH Ali Mas'ud, dua pelaku menguntit Afrilia dan temannya. Sekilas, penjahat mengendarai Honda Vario. Namun Afrilia tak ingat nopol motor tersebut.
Semula, Afrilia tak menaruh curiga. Perempuan 33 tahun itu mengira pengendara tersebut merupakan warga yang melintas di jalan. Kala itu, kondisi Jalan KH Ali Mas'ud sepi. Tak ada pengendara lain yang lewat. Kesempatan itu ternyata sudah ditelaah. Penjahat memanfaatkan momen tersebut.
Jarak kendaraan pelaku dan korban semakin dekat. Saat kendaraan sejajar, tiba-tiba, Afrilia dan temannya dipepet. Sejurus kemudian, penjahat menendang motor korban. Afrilia dan temannya jatuh tersungkur.
Salah satu bandit turun dari motor. Bergegas menuju ke arah Afrilia. Tas yang berisi uang Rp 20 juta dibawa digondol. Penjahat pun bergegas mengambil langkah seribu.
Taufik tak habis pikir. Menurut dia, aksi pelaku terbilang sangat nekat. Merampas tas saat siang hari. "Kok bisa senekat itu," keluhnya.
Usai kejadian, Afrilia dan temannya bergegas melapor ke Polsek Sidoarjo Kota. Polisi segera mengambil keterangan. Afrilia dan temannya dimintai keterangan.
Kapolsek Sidoarjo Kota Kompol Supiyan membenarkan kejadian perampasan tas tersebut. Pihaknya sudah mengerahkan anggota. "Kami buru pelaku," jelasnya.
Supiyan menuturkan, kejadian itu menjadi perhatian. Terlebih, korban mengalami tindakan kekerasan. "Sesuai perintah kapolresta Sidoarjo bandit nekat ditembak di tempat," ucapnya.
Sementara itu, Kapolresta Sidoarjo Kombespol Sumardji menyiapkan sejumlah solusi untuk menekan kejadian menonjol. Ada dua kebijakan yang ditetapkan. Pertama, yaitu mengaktifkan kembali kring serse. Program reaksi cepat reserse. "Untuk menangkal kejahatan curat, curas, curanmor," paparnya.
Kedua meminta seluruh polsek waspada. Menjaga titik-titik rawan kejahatan. "Giatkan patroli," pungkasnya.(cat/rd)