Pastikan Bebas Formalin, Ambil 284 Sampel Daging
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati memantau ketersediaan sembako di Pasar Kemlagi, Selasa (26/4).
Mojokerto, HARIANBANGSA.net - Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati memantau ketersediaan sembako di Pasar Kemlagi, Selasa (26/4). Sebanyak 284 sampel daging dari pedagang di sembilan pasar diambil untuk diuji laboratorium.
Komoditas daging sapi, daging ayam, dan olahan diambil untuk memastikan hewan aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH). Terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah tahun 2022.
Pemeriksaan digelar di Pasar Raya Mojosari, Sawahan Bangsal, Pohjejer Gondang, Dinoyo Jatirejo, Kutorejo, Gempolkerep, Kedungmaling, Jetis, dan Kemlagi. Dalam pemeriksaan produk pangan asal hewan, terdapat standar untuk pemeriksaan uji laboratorium, untuk pengujian daging sapi meliputi uji formalin, pemalsuan daging babi, dan organoleptis.
Selanjutnya, dalam pemeriksaan daging ayam, meliputi uji formalin dan organoleptis, dan untuk olahan daging, uji formalin, boraks, pemalsuan daging babi, dan uji organoleptis sebagai standar pengujiannya.
"Kegiatan ini merupakan salah satu upaya kita untuk melakukan pengendalian, perlindungan terhadap konsumen bagi pemakai pembeli daging sapi dan daging ayam di Kabupaten Mojokerto. Kita berupaya untuk menjamin para konsumen bahwa daging sapi maupun daging ayam dibeli dalam kondisi baik dan aman layak dikonsumsi," Kata Bupati Mojokerto Ikfina, Selasa (26/4).
Hasil pengecekan secara langsung ke Pasar Kemlagi kali ini, Ikfina mengatakan, dalam uji laboratorium dari beberapa pedagang daging sudah memenuhi standar. "Dari semua titik yang kita sampling pada hari ini di Pasar Kemlagi semua daging dalam kondisi baik, dalam kondisi segar, bebas formalin, dan juga asli daging sapi bukan pemalsuan babi. Kemudian untuk daging ayam dan hasilnya dari beberapa sampel yang kita ambil dalam kondisi baik dan bebas formalin," ucapnya.
Selain itu, dalam mengantisipasi lonjakan harga bahan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri, Ikfina menjelaskan pemerintah sudah menyiapkan tim untuk mengendalikan harga yang ada di Kabupaten Mojokerto.
"Memang ada kenaikan dan ini tidak hanya sekarang saja tapi setiap kali Lebaran pasti ada kenaikan harga-harga. Yang harus kita lakukan adalah mengendalikan jangan sampai kenaikannya ini melebihi ambang batas. Jadi di pemerintah itu ada namanya Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID)," pungkasnya.
Lebih lanjut, dalam melakukan uji laboratorium daging di Pasar Kemlagi, pedagang daging yang lolos dari uji laboratorium akan diberikan sertifikat sebagai tanda lolos uji laboratorium dari Dinas Pertanian.(yep/rd)