PAYDI Allianz Indonesia Tumbuh 12,7 Persen
Setelah dua tahun pandemi, kesadaran dan kebutuhan masyarakat Indonesia untuk berasuransi semakin meningkat.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Setelah dua tahun pandemi, kesadaran dan kebutuhan masyarakat Indonesia untuk berasuransi semakin meningkat. Allianz Indonesia pun secara berkelanjutan memberikan edukasi mengenai produk asuransi. Baik produk asuransi tradisional maupun Produk Asuransi Yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI). Tujuannya agar masyarakat semakin memahami solusi asuransi yang sesuai dengan kebutuhan.
Sebagai perusahaan asuransi, Allianz Life Indonesia berkomitmen untuk menyediakan solusi proteksi dari A-Z yang dapat memenuhi beragam kebutuhan nasabah. Hal ini sejalan dengan tujuan perusahaan ini untuk membantu dan memberikan perlindungan asuransi ke lebih banyak masyarakat Indonesia.
“Kami melakukan berbagai inisiatif dan edukasi secara berkelanjutan, agar semakin banyak orang memahami produk asuransi sebelum membeli. Juga bagi yang sudah menjadi nasabah untuk memperhatikan isi polis yang sudah dimiliki dan melakukan review polis secara berkala,” Chief Marketing Officer Allianz Life Indonesia Karin Zulkarnaen, secara virtual, Kamis (17/3).
Menurutnya, produk asuransi yang tepat, akan memberikan manfaat yang optimal dan dapat mendukung tujuan keuangan yang ingin dicapai nasabah.
Menurut laporan AAJI Q4 2021, PAYDI memberikan kontribusi sebesar 62,9 persen dari total pendapatan premi industri asuransi jiwa di Indonesia. Pendapatan premi dari PAYDI ini bertumbuh sebesar 6,4 persen secara YoY.
Sedangkan di Allianz Life Indonesia, PAYDI memberikan kontribusi sebesar 93,1 persen dari total pendapatan premi perusahaan. Angka ini bertumbuh sebesar 12,7 persen secara YoY. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan dan minat masyarakat terhadap asuransi jiwa unit link cukup tinggi.
Head of Investment Communication & Fund Development Allianz Life Indonesia Meta Lakhsmi Permata Dewi menambahkan, tujuan utama dari asuransi jiwa unit link adalah perlindungan asuransinya. Kemudian, ada porsi investasi yang harus dipahami oleh nasabah.
"Yang wajib diketahui oleh nasabah adalah apa saja kebutuhan mereka untuk menentukan tujuan keuangan yang ingin dicapai. Lalu berapa lama jangka waktu yang dibutuhkan untuk mencapainya, dan seperti apa profil risiko yang dimiliki. Setelah itu nasabah dapat memilih instrument fund yang sesuai dengan hasil analisa tersebut," ujarnya.(ADV/lan/rd)