Pegiat Konten Diharapkan Menghargai Hak Cipta

Dengan majunya teknologi, banyak masyarakat yang berbondong-bondong mencari penghasilan melalui media sosial.

Pegiat Konten Diharapkan Menghargai Hak Cipta
Pimpinan Clavis Indonesia dan Penerbit BIG, Winda Susilo (kanan).

Jakarta, HARIANBANGSA.net - Dengan majunya teknologi, banyak masyarakat yang berbondong-bondong mencari penghasilan melalui media sosial. Selain menuangkan hobi, juga mendapat penghasilan dari konten-konten yang dipublikasikan. Banyak pegiat konten dengan sebutan influencer, youtuber dan pegiat literasi.

Para pegiat literasi berlomba-lomba mengampanyekan pentingnya membaca nyaring dengan membuat berbagai kegiatan. Seperti tantangan membaca nyaring, seminar dan workshop membacakan nyaring, hingga penyelenggaraan berbagai festival literasi.

Pimpinan dari Clavis Indonesia dan Penerbit BIG, Winda Susilo, mengatakan, para pegiat literasi membuat konten yang menarik di media sosial untuk mengajak masyarakat turut bergabung dalam gerakan membacakan nyaring dengan membuat unggahan keseruan membaca buku bersama keluarga.

"Namun, jika tidak berhati-hati, kegiatan yang terlihat positif itu dapat berujung pada hal yang negatif bahkan memiliki konsekuensi hukum. Seperti pelanggaran hak cipta," katanya.

Baru-baru ini, hak cipta kembali hangat diperbincangkan di kalangan pegiat literasi. Padahal, terdapat kerja keras banyak pihak mulai dari penulis, ilustrator, editor, proof reader, percetakan, dan banyak pihak lain yang terlibat. Pelanggaran hak cipta tidak hanya merugikan pencipta dan pemegang hak cipta, tetapi juga berpengaruh pada seluruh pihak yang terlibat.

"Setiap penerbit memiliki ketentuan masing-masing. Untuk itu, diharapkan dapat menjalin komunikasi yang baik dan meminta izin serta mematuhi aturan yang telah ditetapkan penerbit ketika memanfaatkan buku di ruang publik," jelasnya.

“Saya berharap agar semua pihak berhati-hati dalam membuat konten yang me-review sebuah buku. Jangan sampai melanggar peraturan dan perundang-undangan, menghargai, dan menghormati karya orang lain,” katanya.(diy/rd)