Pemkab Bondowoso dan Perhutani MoU Pengembangan Objek Wisata

Ada enam titik atau wilayah yang dikerjasamakan sebagai kawasan pariwisata. Diantaranya di Kecamatan Ijen seperti di wilayah kawah wurung dan mega sari.

Pemkab Bondowoso dan Perhutani MoU Pengembangan Objek Wisata
Bupati Salwa saat Menandatangani MoU dengan Perhutani.
Pemkab Bondowoso dan Perhutani MoU Pengembangan Objek Wisata

Bondowoso, HB.net - Bupati Bondowoso KH. Salwa Arifin menandatangani 'Memorandum of Undarstanding (MoU) pengembangan daerah wisata dengan Perum Perhutani Bondowoso di peringgitan Pendapa Bupati,  Kamis (12/8).

Ada enam titik atau wilayah yang dikerjasamakan sebagai kawasan pariwisata. Diantaranya di Kecamatan Ijen seperti di wilayah kawah wurung dan mega sari. Menurutnya, kerjasama tersebut sebagai pemacu kepariwisataan guna memberdayakan dan mengembangkan seluruh potensi sumber daya alam.

"Diharapkan, MoU dengan KPH Perhutani untuk mempercepat pembangunan wisata," ujarnya usai proses MoU dilakukan. Menurut, Bupati Salwa,  pengembangan kepariwisataan di Bondowoso tidak dapat dilakukan oleh salah satu pihak melainkan diperlukan kerjasama dengan pihak lain.

MoU tersebut diharapkan untuk segera ditindaklanjuti secara teknis oleh Dinas Pariwisata. Sebab, Bupati Salwa ingin ada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)  dari sektor pariwisata minimal setelah pandemi Covid-19 berakhir.

"Ada tindaklanjut dan proses teknis ada ada langkah nyata sehingga wisata ini ada manfaatnya untuk meningkatkan PAD," tegasnya.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora), Mulyadi menyebutkan dalam mengelola wisata pihaknya memerlukan payung hukum sehingga perlu dilakukan MoU tersebut. Lalu menentuka regulasinya.

Terkait lokasi mana saja yang akan menjadi proyek kerjasama, Mulyadi belum memberikan keterangan banyak tentang proyeksi pengembangan objek wisata tersebut. "Deteilnya secara teknis akan kami sampaikan lebih lanjut," paparnya.

Adm Perhutani KPH Bondowoso, Andi Adrian Hidayat mengaku siap mendukung pembangunan pariwisata di kota tape. Bahkan Perhutani KPH Bondowoso punya misi untuk mengembangkan pariwisata.

"Ini adalah kesepahaman bersama karena yang akan dikelola kawasan perhutanan. Karena pariwasata sekitar 70 persen ada di kawasan hutan. Kami akan support itu," paparnya.

Dengan MoU tersebut, lanjut Andi, tidak ada lagi yang tidak terkoordinasi di lapangan. "Kalau terkoordinasi, maka masyarakat dengan lembaganya akan membangun Geopark yang benar," pungkasnya. (gik/diy)