Penangkapan Terduga Teroris di Tuban,  Bupati: Jangan Hanyut Ajakan Radikal

"Intinya jangan sampai gampang hanyut terhadap aliran radikal itu,"saran mantan Ketua PCNU Tuban itu.

Penangkapan Terduga Teroris di Tuban,  Bupati: Jangan Hanyut Ajakan Radikal
Bupati Tuban, H Fathul Huda minta masyarakat Tuban tetap tenang dan tidak terpengaruh ajakan radikal.

Tuban, HB.net - Bupati Tuban, H Fathul Huda mengimbau, agar masyarakat tidak terpengaruh dengan adanya ajakan radikal denhan dalih berjihad. Hal itu diungkapkan Bupati Huda menyusul ada warga Desa Rengel, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban yang ditangkap Tim Densus 88 Polda Jatim, pada Jum'at (2/4).

"Jangan mau kalau diajak radikal dengan dalih jihad,"terang Bupati Huda ketika dikonfirmasi melalui ponselnya.

Bupati dua periode ini juga meminta, agar masyarakat membantu aparat jika ada yang mencurigakan dengan aliran radikal. Bahkan, jika disekelilingnya ditemukan aliran seperti sebaiknya segera melapor pada aparat.

"Intinya jangan sampai gampang hanyut terhadap aliran radikal itu,"saran mantan Ketua PCNU Tuban itu.

Sementara itu, Ketua DPRD Tuban, Mohammad Miyadi berpesan, agar warga tetap waspada terhadap gerakan teroris. Secepatnya melapor jika terdapat aliran radikal disekelilingnya. Hal itu dilakukan demi terwujudnya situasi yang kondusif.

"Dalam hal ini penegak hukum jiga segera bertindak tegas terhadap teroris dimaksud," pinta Ketua DPC PKB Tuban itu.

Sebelumnya, Terduga teroris Roby Hartoyo (41) alias Abu Umar diamankan Detasemen Khusus (Densus) 88 anti teror di salah satu salon yang berada di Desa Punggulrejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Jumat (2/4/2021).

Pada saat itu, Abu Umar sedang mengantar les privat anak perempuan di rumah Dewi yang tak lain adalah adik kandungnya. Selama ini, Abu Umar tinggal di Dusun Purboyo Mayangsekar, RT 02 RW 07, Desa Rengel, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, bersama istrinya YN (36) dan anak perempuannya SB (6).

Istri pelaku terduga teroris, YN mengaku sangat kaget atas penangkapan suaminya tersebut. Dirinya tidak pernah menyangka jika suaminya yang bekerja setiap hari sebagai tukang ojek itu masuk kedalam jaringan teroris.

Ketika itu, dirinya berada di pasar berjualan daging sapi. Setibanya di rumah ia mendapat kabar kalau suaminya telah diamankan polisi karena diduga sebagai teroris.

"Saya sangat kaget sekali, sepulang dari pasar tiba-tiba mendapat kabar kalau suami saya di tangkap polisi," ujarnya.(wan/ns)