Perampokan di Tuban, Kapolres Bentuk Timsus

Aksi itu berawal dari Laman seorang penjaga rumah mendengar ada suara dari luar. Kemudian, ketika dilihat dari kejauhan terlihat 4 pelaku ada di depan pagar dan masuk dengan cara melompat.

Perampokan di Tuban, Kapolres Bentuk Timsus
Petugas kepolisian telah melakukan olah TKP di rumah korban.

Tuban, HB.net - Kapolres Tuban, AKBP Darman menegaskan, pihaknya saat ini telah membentuk tim khusus (Timsus) guna menangkap 4 pelaku perampokan yang terjadi di Dusun Semampir, Desa Sembungrejo, Kecamatan Merakurak, pada Rabu (16/2) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB

"Sudah kita bentuk tim sus," kata Kapolres Darman ketika dikonfirmasi.

Menurutnya, peristiwa perampokan itu menyasar sebuah rumah yang ada toko bangunan milik Royom. Aksi itu berawal dari Laman seorang penjaga rumah mendengar ada suara dari luar. Kemudian, ketika dilihat dari kejauhan terlihat 4 pelaku ada di depan pagar dan masuk dengan cara melompat.

"Dari 4 pelaku ciri-cirinya berpawakan besar. Informasi ada yang membawa celurit dan ada pula yang membawa pistol," ungkap Darman.

Mengetahui Laman seorang penjaga, lalu para pelaku menghampiri dan kemudian membawanya ke halaman belakang rumah korban. Laman kondisinya diikat kedua tangannya dari belakang dan mulut dilakban. Setelah itu penjaga ini diikat di samping truk.

Aksinya tak berhenti disitu, kawanan perampok berlanjut menuju rumah korban mendapati penjaga rumah korban lain, Supri dalam kondis tertidur. Kemudian dibangunkan oleh 4 pelaku dan mengikat kedua tangan dan mulut dilakban. Setelah itu dibawa ke belakang diikat di samping truk bersama penjaga Laman.

"Menurut keterangan saksi, ada 1 pelaku berjaga di samping truk dan 3 pelaku lain masuk ke rumah korban dengan cara mencongkel jendela depan rumah," paparnya.

Ia menambahkan, saat pelaku masuk ke rumah korban dalam kondisi tidur. Lalu, para pelaku membungkam mulut dan mengikat tangan korban serta istrinya. Setelah itu korban dipaksa untuk mengeluarkan barang berharga miliknya yang ada di lemari berupa uang sejumlah Rp.40.000.000.

"Pelaku juga mengambil 20 biji emas batangan dengan sebarat 1gr, 4 buah gelang, 5 buah cincin dan 1 kalung," timpalnya.

Tak puas dengan barang yang diambil, kemudian perampok itu melanjutkan aksinya dengan membawa korban dan isterinya ke lantai atas. Di lantai 2 tersebut para pelaku bertemu dengan Moch Hasbullah dan Siti Lailatuz Zahro yang merupakan anak korban dan menantunya.

Mereka berdua juga tak luput dari sekapan para pelaku. Bahkan, anak kecilnya yang masih berusia 1,5 tahun juga sempat menjadi ancaman jaminan. Lantaran korban Moch Hasbullah sempat melawan pada pelaku dengan berteriak-teriak minta tolong. Akibat upaya melakukan perlawanan itu korban Moch Hasbullah dianiaya menggunakan linggi, dipukuli dan ditendang oleh para pelaku.

"Korban sempat berusaha melawan para pelaku, tetapi para pelaku juga melakukan ancaman kepada kepada anak korban yang masih berusia 1,5 tahun mengunakan pistol dan celurit tepat di kepala dan leher," imbuhnya.

Tepat di lantai atas itu, para pelaku meminta menyerahkan semua barang berharga. Karena merasa takut nyawa keluarganya terancam kemudian memberikan sejumlah perhiasan. Berupa 2 buah gelang, 7 buah cincin dan 1 kalung serta memberikan dompet dengan berisi uang Rp.4.000.000.

Sebelum meninggalkan rumah korban pelaku juga membawa 2 TV merk AQUS 32inc dan juga 7 Handphone. Tak hanya itu, uang yang berada di loker toko sekitar Rp 10 juta juga hilang. Atas kejadian tersebut diatas pelapor mengalami kerusakan dan kerugian kurang lebih sebesar Rp.120 juta."Dari laporan korban, kami sudah melakukan olah TKP, pengumpulan barang bukti dan pemeriksaan para saksi. Dan saat ini petugas terus melakukan penyelidikan lebih lanjut," pungkas Darman. (wan/ns)