Percepat Sertifikasi dan Pengamanan Aset
Sebagai upaya proses percepatan sertifikasi aset, PLN menggelar focus group discussion (FGD) pengamanan aset dan penyerahan sertifikat PLN UID Jawa Timur bersama Badan Pertanahan Nasional 2 Kota Surabaya.
Surabaya, HARIAN BANGSA.net - Sebagai upaya proses percepatan sertifikasi aset, PLN menggelar focus group discussion (FGD) pengamanan aset dan penyerahan sertifikat PLN UID Jawa Timur bersama Badan Pertanahan Nasional 2 Kota Surabaya.
General Manager PLN UID Jawa Timur Adi Priyanto menyampaikan, pengamanan aset merupakan kerja sama antara PLN dan BPN. Hal ini untuk mengamankan aset negara agar mendapat kejelasan secara hukum.
"Hingga September 2021 ini, PLN telah mendaftarkan 34 persil. Sampai dengan saat ini terbit 23 persil yang artinya realisasi sudah 67 persen. Sementara target tahun ini terbit 21 sertifikat dan sudah realisasi 20 sertifikat. Jadi sudah mencapai 95 persen,” terang Adi, di Kantor PLN UID Jawa Timur dan secara daring, Selasa (21/9).
Untuk target tahun 2022 sudah mulai pemberkasan. Ia berharap semoga semua proses bisa berjalan cepat dan lancar mohon dukungan dari BPN.
Kepala BPN II Surabaya Lampri menyambut baik langkah PLN amankan aset negara.
"Pada kesempatan kali ini bisa didiskusikan batasan-batasan persil, persoalan, dan kendala hukum yang mengiringi proses sertifikasi ini. Harapannya dari yang diajukan bisa lancar dan 100 persen tersertifikasi," jelasnya.
Pada tahun 2021 ini, aset PLN UID Jawa Timur sebanyak 34 persil telah diproses di BPN. Sementara, sebaran pengurusan sertifikasi ada di 9 kantor pertanahan (kantah) di wilayah Sumenep, Surabaya, Malang, Jember, Pasuruan, Gresik, Sidoarjo.
Pada acara tersebut juga diserahterimakan 5 persil sertifikat tanah dari Kantah BPN Kota Surabaya 2 kepada General Manager PLN UID Jawa Timur, Adi Priyanto.(mid/rd)