Perempuan Gigih Dampingi Pelaku Usaha Demi Sertifikat Halal

Desi Astutik sendiri merupakan pendamping produk halal dari LSH ISNU Jatim. Meskipun ia lahir di Kabupaten Bojonegoro, namun ia kini pilih menetap di Desa Sidomukti, Kecamatan Kenduruan, Kabupaten Tuban.

Perempuan Gigih Dampingi Pelaku Usaha Demi Sertifikat Halal
Desi Astutik saat mendampingi pelaku usaha dalam mengurus sertifikat halal secara gratis.

Tuban, HB.net - Kegigihan Desi Astutik patut menjadi inspirasi bagi semua orang, terutama untuk kaum perempuan. Pasalnya, Desi biasa disapa telah gigih mendampingi para pelaku usaha untuk memperoleh sertifikat halal dari Kemenag Kabupaten Tuban.

Desi Astutik sendiri merupakan pendamping produk halal dari LSH ISNU Jatim. Meskipun ia lahir di Kabupaten Bojonegoro, namun ia kini pilih menetap di Desa Sidomukti, Kecamatan Kenduruan, Kabupaten Tuban.

"Alhamdulillah sejauh ini tugas keseharian saya, sebagai salah satu pendamping Produk Halal. Dan masih aktif sampai sekarang," kata Desi saat ditemui, Jumat (27/1/2023).

Ia bercerita, sejak menjadi pendamping produk halal khususnya makanan olahan yang sasarannya Pelaku UMKM. Selama menjalankan tugas ini harapannya pelaku UMKM bisa memperoleh sertifikat halal secara gratis dari Kemenag. Hal inipun berdasarkan PP. Nomor 39 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan bidang jaminan produk halal. 

"Tugas ini saya rasa tidak begitu mudah. Ketika terjun ke lapangan apalagi latar belakang dari para pelaku usaha yang berbeda-beda," ungkap mantan aktivis PMII Bojonegoro itu.

Menurut Desi, harus penuh kesabaran dalam memberikan edukasi mengenai pentingnya sertifikat halal dan kebermanfaatannya. Sebab, sesuai berdasarkan pengalaman di lapangan dalam melaksanakan pendampingan masih ada kendala. Diantaranya, kurangnya Sosialisasi sertifikasi halal, kesadaran para pelaku usaha mengenai pentingnya sertifikat halal dan pelaku usaha belum memiliki data pendukung seperti NIB.

Dari beberapa kendala tersebut merupakan sebuah tantangan tersendiri. Terutama, dalam memberikan edukasi proses halal. Bahkan, saat memberikan pelayanan pembuatan NIB bagi pelaku usaha yang belum memiliki.

"Alhamdulillah hasil tidak akan menyalahi proses, sampai saat ini sudah ratusan sertifikat halal yang sudah terbit dalam kurun waktu 5 bulan dari Kecamatan Jatirogo hingga Kecamatan Widang," papar alumni Sarjana Ekonomi STIE Bojonegoro itu.

Ia melanjutkan, proses yang dilakukan sejak 2022 ini sukses berkat inisiasi dan kerja sama tim. Ada 4 orang LSH ISNU dari Tuban Selatan dan semuanya terus gigih mendampingi para pelaku usaha demi mendapatkan sertifikat halal secara gratis.

"Disamping aktif sebagai pendamping halal, disela keseharian saya juga ikut andil menjadi Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Di Kecamatan Kenduruan. Dalam hal pendampingan problem-problem kesejahteraan sosial," pungkasnya.(wan/ns)