Pertamina Ajak Warga Madiun Daftarkan Kendaraannya

Antusiasme masyarakat untuk turut serta dalam pendaftaran subsidi tepat BBM yang dilakukan semenjak 1 Juli 2022 cukup tinggi.

Pertamina Ajak Warga Madiun Daftarkan Kendaraannya
Pertamina melakukan perluasan pendaftaran subsidi tepat melalui website https://subsiditepat.mypertamina.id. Salah satunya di Kota Madiun.

Madiun, HARIANBANGSA.net - Antusiasme masyarakat untuk turut serta dalam pendaftaran subsidi tepat BBM  yang dilakukan semenjak 1 Juli 2022 cukup tinggi. Hal ini membuat Pertamina melakukan perluasan pendaftaran subsidi tepat melalui website https://subsiditepat.mypertamina.id. Salah satunya di Kota Madiun.

Hal ini diungkapkan oleh Area Manager Communication, Relations & CSR Patra Niaga Jatimbalinus, Deden Mochammad Idhani, Selasa (12/7). “Dari 13 kota dan kabupaten yang dilakukan pendaftaran subsidi tepat pada 1 Juli 2022 kemarin, telah masuk sebanyak lebih dari 79.000 data kendaraan melalui website subsiditepat.mypertamina.id tersebut,” katanya.

Pada 11 Juli 2022 dilakukan perluasan pendaftaran subsidi tepat di 37 kota serta kabupaten di Indonesia. Termasuk Kota Madiun, Kota Mojokerto dan Kota Malang.

Dalam penyaluran BBM bersubsidi, yaitu solar dan BBM penugasan Pertalite, ditemui banyak fakta penyaluran yang tidak tepat sasaran. Ada pengguna yang seharusnya tidak berhak ikut mengonsumsi BBM bersubsidi. Ini tentunya akan membebani dan memengaruhi kuota yang harus dipatuhi Pertamina Patra Niaga selaku badan usaha yang ditugaskan.

Subsidi yang tepat sasaran ini menjadi penting, mengingat pemerintah sendiri telah berkontribusi besar mengalokasikan dana hingga Rp 520 triliun untuk subsidi energi di tahun 2022.

Dalam memastikan subsidi energi dapat disalurkan tepat sasaran, Pertamina Patra Niaga harus mematuhi regulasi yang berlaku. Seperti Peraturan Presiden No. 191/2014 serta Surat Keputusan (SK) Kepala BPH Migas No. 04/P3JBT/BPH Migas/KOM/2020.  Perpres No 191 Tahun 2014 masih dalam proses revisi untuk penetapan pihak-pihak yang berhak mendapatkan subsidi.

“Hal-hal yang terkait segmentasi pengguna, kuota, dan regulasi terkait penyaluran lain akan tertuang dalam regulasi tersebut yang pada saatnya akan diterapkan.  paralel,” ungkap Deden.

Pertamina Patra Niaga selaku yang ditugaskan juga berinisiatif untuk memastikan penyaluran di lapangan ini bisa berjalan lebih tepat sasaran dengan memulai uji coba pendaftaran. Pendaftaran dapat melalui aplikasi MyPertamina, website pedulitepat.mypertamina.id dan daftar langsung di SPBU yang ditunjuk.

Dipilihnya website MyPertamina pun bukan tanpa alasan. Sesuai Peraturan BPH Migas No. 06 Tahun 2013, penggunaan sistem teknologi IT dalam penyaluran BBM dapat dilakukan. Mulai 1 Juli kemarin, telah dilakukan uji coba pendaftaran melalui website MyPertamina, yakni subsiditepat.mypertamina.id.

Pada tahap ini, pendaftaran fokus untuk melakukan pencocokan data antara yang didaftarkan oleh masyarakat dengan dokumen dan data kendaraan yang dimiliki. Setelah statusnya terdaftar, masyarakat akan mendapatkan QR Code unik yang akan diterima melalui email atau notifikasi di website https://subsiditepat.mypertamina.id .

Untuk kemudahan masyarakat, QR Code bisa dicetak dan dibawa ke SPBU, sehingga tidak wajib mengunduh aplikasi MyPertamina atau membawa telepon genggam ke SPBU. Mekanisme ini pun masih dikhususkan untuk kendaraan roda empat (mobil) dan belum untuk kendaraan roda dua.

Deden memastikan pelaksanaan pendaftaran melalui website bukan untuk menyulitkan masyarakat. Namun untuk melindungi masyarakat rentan yang sebenarnya berhak menikmati subsidi energi.  “Tujuan pendataan ini tidak lain adalah untuk melindungi masyarakat rentan, memastikan subsidi energi yang tepat sasaran, sehingga anggaran yang sudah dialokasikan Pemerintah benar-benar dinikmati yang berhak,” jelasnya.

Ke depan pihaknya berharap data ini bisa digunakan untuk menetapkan kebijakan energi bersama pemerintah. Serta dapat mencegah potensi terjadinya potensi penyalahgunaan atau kasus penyelewengan BBM subsidi di lapangan.(mid/rd)