Pertamina GRR Tuban Didemo Warga Desa Wadung
Korlap Aksi, Suwarno mengatakan, selama ini PT Pertamina tidak peduli dengan warga yang terdampak. Terutama, setelah adanya pembebasan lahan warga diabaikan begitu saja.
Tuban, HB.net - Pertamina Grass Roof Refinery (GRR) Tuban mendadak didemo lantaran dinilai melupakan atau PHP warga Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Minggu (15/2).
Pantauan di lapangan, warga berdemo demhan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan membentangkan sejumlah spanduk yang berisi tuntutan dan kekecewaan warga terhadap PT Pertamina.
Korlap Aksi, Suwarno mengatakan, selama ini PT Pertamina tidak peduli dengan warga yang terdampak. Terutama, setelah adanya pembebasan lahan warga diabaikan begitu saja.
"Kasihan dengan nasib buruh-buruh tani, mereka harus menafkahi keluarganya, menyekolahkan anaknya sekarang tidak bisa bekerja karena tanahnya sudah tidak ada," ungkapnya.
Kata dia, kekecewaan warga terhadap Pertamina juga akibat relokasi warga di lahan Perhutani oleh Pertamina sampai sekarang belum ada kejelasan. Sedangkan, masyarakat yang melakukan relokasi mandiri sebanyak 63 kartu keluarga (KK) belum dapat perhatian. Terlebih, fasilitas dan akses jalan warga beli sendiri.
"Untuk relokasi mandiri kita bangun mushola di dua titik, tanah wafak dari bapak Ramelan dan Muntahar target kami sebelum puasa sudah selesai, warga juga mengajukan proposal tapi tidak jawaban," tambahnya
Pada demo itu ada 5 permintaan warga kepada Pertamina. Diantaranya segera memberi kepastian pelaksanaan relokasi pemukiman warga atau segera bayarkan ganti rugi tanah dan bangunan. Berikan program CSR sesuai resiko yang dialami warga terdampak dan pemberian CSR jangan tebang pilih
"Dan menolak pendampingan dari Universitas Airlangga Surabaya, dan berikan CSR untuk fasilitas desa seperti halnya TPPI.
Sementara itu di tempat terpisah Pertamina Grass Roof Refinery (GRR) Tuban Kadek Ambarawa menyampaikan, mengenai tuntutan masyarakat Wadung yang salah satunya beasiswa sekolah. Pertamina sudah memasukan progam itu untuk warga. Sejauh ini masih kesulitan mendapatkan data yang berhak dan memenuhi kriteria. Karena perlu adanya pendataan lebih jauh agar tepat sasaran.
"Kalau terkait CSR Musholla warga terdampak relokasi, Pertamina perlu melakukan verifikasi lapangan sebelum mendapatkan persetujuan alokasi anggaran untuk semuanya itu," pungkasnya. (wan/na)