Petrokimia Gresik Gelar Pertunjukan Wayang Kulit
Petrokimia Gresik menggelar pertunjukan wayang kulit di GOR Tri Dharma Petrokimia Gresik, Jumat (29/9) malam. Kegiatan ini dalam rangka memperingati HUT Ke-51 Petrokimia Gresik.
Gresik, HARIANBANGSA.net - Petrokimia Gresik menggelar pertunjukan wayang kulit di GOR Tri Dharma Petrokimia Gresik, Gresik, Jumat (29/9) malam. Kegiatan ini dalam rangka memperingati HUT Ke-51 Petrokimia Gresik.
Lakon wayang kulit dengan judul Amarta Binangun dibawakan oleh Dalang Ki Cahyo Kuntadi. Ki Cahyo Kuntadi adalah dalang sekaligus dosen Prodi Pedalangan dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Dalam pertunjukannya, turut mendampingi bintang tamu pelawak Gareng Semarang dan pesinden Elisha Orcarus.
Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo menyampaikan bahwa Petrokimia Gresik sebagai bagian dari BUMN harus aktif dalam merawat seni dan budaya. Salah satunya, pagelaran wayang kulit agar bisa tetap terjaga kelestariannya.
"Pagelaran wayang kulit rutin digelar Petrokimia Gresik setiap tahun. Khususnya di momen ulang tahun perusahaan seperti tahun ini. Di usia yang ke-51, HUT Petrokimia Gresik harus menjadi momen untuk kita melestarikan budaya bangsa," ucapnya.
Dwi Satriyo menambahkan, pertunjukan wayang kulit ini juga merupakan bentuk komitmen Petrokimia Gresik dalam menjaga keutuhan dan kebhinekaan Indonesia melalui kebudayaan. Karena nilai-nilai budaya mampu merekatkan semangat persatuan dan membangun serta menjaga kerukunan bangsa.
"Sejarah mencatat bersatunya bangsa ini karena budaya. Jangan sampai terjadi disintegrasi bangsa karena kita tidak peduli dengan seni budaya. Sejarah pun telah membuktikan bahwa seni budaya mampu merekatkan semangat persatuan sehingga kerukunan tetap terjaga," tuturnya.
Sementara, lakon Amarta Binangun merupakan kisah pewayangan yang menceritakan perjuangan Pandawa membangun Kerajaan Amarta. Dalam perjalanannya, penuh dengan tantangan.
Kondisi ini selaras dengan upaya Insan Petrokimia Gresik mendukung Pupuk Indonesia dalam menciptakan masa depan baru sebagai perusahaan global berwawasan lingkungan dengan menerapkan green industry. Dibutuhkan inovasi dalam menghadapi tantangan dan persaingan yang tidak semakin mudah.
Dari kisah Amarta Binangun, juga memberikan inspirasi tentang ketekunan, kepemimpinan, dan perjuangan untuk membangun diri menjadi lebih baik. Kerja sama tim juga pelajaran berharga dari cerita ini, seperti Amarta Binangun membutuhkan bantuan dari berbagai karakter.
Dwi Satriyo menyampaikan bahwa cerita dalam pegelaran wayang kulit ini mengajarkan tentang pemeliharaan nilai-nilai dan etika. Integritas adalah pondasi dari setiap perusahaan yang berkelanjutan.
"Menyelenggarakan pagelaran wayang ini selain berkontribusi untuk budaya bangsa, juga sebagai upaya memacu semangat berkontribusi Insan Petrokimia Gresik dalam memajukan perusahaan maupun pertanian Indonesia," tutup Dwi Satriyo.(hud/rd)