Pj Bupati Dukung Pawai Bhineka Tunggal Ika di Tulungagung , Heru: Gugah Semangat Kebhinekaan dan Pendidikan Karakter
Tulungagung, HB.net - Gaung Pawai Bhineka Tunggal Ika yang diselenggarakan di Tulungagung pada Agustus lalu, masih menggema di kalangan masyarakat dan pemerhati pendidikan. Acara yang melibatkan 37 lembaga pendidikan dasar, baik Sekolah Dasar (SD) maupun Madrasah Ibtidaiyah (MI), menjadi sorotan utama karena tidak hanya menampilkan kemeriahan, tetapi juga mengandung pesan mendalam tentang pentingnya kebhinekaan dan pendidikan karakter di Tulungagung, Senin (26/08/2024) lalu.
Pawai mengambil rute sejauh 5 kilometer ini bukan sekadar ajang parade biasa. Dengan melibatkan lebih dari 7.400 peserta, pawai ini menegaskan kembali pentingnya merawat nilai-nilai kebhinekaan di tengah masyarakat yang semakin majemuk. Para peserta, yang terdiri dari siswa-siswi sekolah dasar, tampil dengan mengenakan berbagai pakaian adat dari seluruh penjuru Nusantara, seolah mengingatkan kita semua akan keberagaman yang menjadi kekuatan bangsa ini.
Pj Bupati Tulungagung, Dr. Ir. Heru Suseno, MT, yang turut hadir dan menyaksikan jalannya pawai, memberikan tepuk tangan meriah kepada para peserta. Dalam keterangannya, Dr. Heru menekankan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting untuk terus dijaga dan dikembangkan, terutama dalam konteks pendidikan karakter generasi muda.
"Pawai bukan hanya tentang menampilkan keindahan budaya, tetapi juga menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai kebhinekaan dan cinta tanah air pada anak-anak kita. Ini adalah investasi penting untuk masa depan bangsa," ujar Dr. Heru pada HARIAN BANGSA, Senin (02/09/2024).
Peserta pawai memasuki gerbang Pendopo Tulungagung menuju tempat PJ Bupati Tulungagung menyaksikan.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung, Rahadi Puspita Bintara, menjelaskan lebih jauh tentang esensi dari kegiatan ini. Menurutnya, pawai ini dirancang untuk mengangkat dan mengenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada generasi muda, serta menumbuhkan rasa cinta tanah air.
"Kami ingin anak-anak tidak hanya mengetahui, tetapi juga memahami dan menghargai keberagaman budaya yang ada di Indonesia. Ini adalah bagian dari upaya kami dalam membentuk karakter generasi muda yang kuat dan berintegritas," kata Rahadi.
Dengan semangat yang masih terasa hingga hari ini, Pawai Bhineka Tunggal Ika di Tulungagung telah memberikan contoh nyata bagaimana kegiatan budaya dapat menjadi alat pendidikan yang efektif. Lebih dari sekadar acara tahunan, pawai ini telah menjadi simbol perayaan kebhinekaan yang harus terus dirawat dan diwariskan kepada generasi berikutnya. (fer/ns)