Plasma Darah Langka di Tuban,  28 Angota Polri Siap Donor

“Puluhan anggota yang ikut skrining ini merupakan "alumni" Covid-19 atau yang pernah terpapar dan sudah dinyatakan sembuh. Kegiatan ini dilakukan guna membantu pencarian plasma yang langka. Sebab, pendonor plasma konvalesen sangat sulit dan tidak semudah didapat,”ujar Kapolres Tuban, AKBP Ruruh Wicaksono

Plasma Darah Langka di Tuban,  28 Angota Polri Siap Donor
Kapolres Tuban AKBP Ruruh Wicaksono ketika menyaksikan anggotanya yang mengikuti proses skrining untuk pengambilan plasma daerah.

 

Tuban, HB.net - Tingginya kebutuhan dan langkanya stok Plasma Konvalesen (PK) di Kabupaten Tuban membuat Polres Tuban ikut turun tangan. Polres Tuban yang dipimpin AKBP Ruruh Wicaksono langsung menyarankan kepada anggota Polri sebagai penyintas agar ikut mendonorkan plasma. Hasilnya sebanyak 28 anggota Pori penyintas Covid-19 mengikuti proses skrining yang dilakukan di Gedung Sanika Satyawada Polres setempat, Senin (1/2).

“Puluhan anggota yang ikut skrining ini merupakan "alumni" Covid-19 atau yang pernah terpapar dan sudah dinyatakan sembuh. Kegiatan ini dilakukan guna membantu pencarian plasma yang langka. Sebab, pendonor plasma konvalesen sangat sulit dan tidak semudah didapat,”ujar Kapolres Tuban, AKBP Ruruh Wicaksono.

"Yang pasti seperti donor darah biasanya. Karena harus melalui screening terlebih dahulu,"tambah Ruruh.

Berdasarkan laporan ada 28 anggota yang ikut skrining. Diharapkan, nantinya ketika sudah didapatkan plasma supaya diprioritaskan untuk anggota polri yang terkonfirmasi positif Covid-19, termasuk purna Polri.  Dari 28 penyintas yang mengikuti skrining, ada 7 orang yang sampel darahnya akan dikirim ke laboratorium. Lalu yang bersangkutan layak mengikuti proses pengambilan plasma di kantor PMI beberapa hari mendatang.

Dokter Tita dari UDD PMI kabupaten Tuban menyampaikan, proses skerining mulai dari iantaranya, pendaftaran, pemeriksaan tensi, pengambilan sampel darah serta pemeriksaan riwayat penyakit.  Setelah lolos selanjutnya para penyintas akan diambil plasmanya. Baru diberikan kepada pasien yang terinfeksi Covid-19 untuk mencegah perburukan kesehatan.(wan/ns)