PLN Bangun PLTS Off Grid di 16 Lokasi di Sumenep

Sebagai upaya percepat elektrifikasi di kepulauan, General Manager PLN UID Jawa Timur Lasiran melakukan penandatanganan kerja sama pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) off grid .

PLN  Bangun PLTS Off Grid di 16 Lokasi di Sumenep
GM PLN UID Jawa Timur Lasiran (kanan) melakukan penandatanganan kerja sama pembangunan PLTS off grid dengan Direktur Utama PT Rekadaya Elektrika Jonner MP Pardosi.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Sebagai upaya percepat elektrifikasi di kepulauan, General Manager PLN UID Jawa Timur Lasiran melakukan penandatanganan kerja sama pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) off grid dengan Direktur Utama PT Rekadaya Elektrika, Jonner MP Pardosi. Kerja sama ini dilakukan dalam gelaran PJB Connect, Selasa (4/10) lalu.

Pembangunan PLTS ini tersebar di 16 lokasi ini di antaranya Bulumanuk, Bunginnyarat, Gililabak, Karamian, Pajangan, Sadulang Kecil, Sapapan, Saredeng Besar, Saredeng Kecil, Saseel, Saur, Sepangkur Kecil, Talango Air, Talango Tengah, Kalosot, Sitabok dengan total daya 975 KWp.

"Keseluruhan pulau atau dusun ini berada di Kabupaten Sumenep, memang sudah menjadi fokus kami untuk mempercepat elektrifikasi di kepulauan pasca pandemi. Pasalnya, sebelumnya terkendala saat pandemi. Potensi di 16 wilayah tersebut sebanyak 8.434 pelanggan," papar Lasiran.

Secara bertahap pembangunan jaringan listrik total 52.473 kms akan dimulai pada tahun 2024 setelah proyek pembangunan PLTS selesai pada tahun 2023. Untuk biaya investasi yang dikeluarkan sekitar Rp 3,4 miliar. Lasiran berharap semoga proses pembangunan PLTS off grid maupun jaringan listrik berjalan lancar tanpa kendala.

"Semoga selesai sesuai rencana. Ada yang tahun ini ada yang tahun depan sehingga masyarakat yang berada di kepulauan bisa segera menikmati listrik dan mampu meningkatkan taraf hidup di sana," kata Lasiran.

Direktur Utama PT Rekadaya Elektrika Jonner MP Pardosi mengungkapkan, penandatangan kontrak atas pembangunan PLTS ini merupakan implementasi dari peran aktif PT Rekadaya Elektrika. Salah satunya terhadap rencana Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan peran energi baru terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional, yang ditargetkan mencapai 23 persen pada tahun 2025 nanti.

"PT Rekadaya Elektrika sebagai satu-satunya EPC di PLN Grup siap untuk menyelesaikan amanah yang diberikan dan berkomitmen untuk menyelesaikan project tepat waktu. Sehingga semakin banyak pulau-pulau terisolasi dan terpencil yang memperoleh listrik melalui pembangkit berbasis EBT," jelasnya.(mid/rd)