PLN dan 3 Perusahaan Tandatangani PJBL Proyek PLTB Tanah Laut
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) menandatangani perjanjian jual beli Listrik (PJBL) bersama Total Eren S.A. (Total Eren), PT Adaro Power (Adaro Power) dan anak perusahaan PLN Nusantara Power (PLN NP), PT Pembangkitan Jawa Bali Investasi (PJBI).
Jakarta, HARIANBANGSA.net - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) menandatangani perjanjian jual beli Listrik (PJBL) bersama Total Eren S.A. (Total Eren), PT Adaro Power (Adaro Power) dan anak perusahaan PLN Nusantara Power (PLN NP), PT Pembangkitan Jawa Bali Investasi (PJBI).
Direktur Utama PLN NP Ruly Firmansyah menyampaikan, komitmen dan keterbukaan pihaknya dalam bekerja sama dengan mitra untuk menghadirkan listrik berkualitas bagi Indonesia.
“Kami akan selalu membuka diri dalam menghadirkan nyala terang listrik di Indonesia. Apalagi jika listrik tersebut berasal dari pembangkit energi baru terbarukan (EBT). Saat ini kami sedang berfokus dalam pengembangan EBT tersebut,” terang Ruly, Jumat (5/5).
PJBI ini mencakup pembangunan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) berkapasitas 70 MW dan dilengkapi dengan sistem penyimpanan energi baterai sebesar 10 MW/ 10 MWh di Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Kerja sama ini diharapkan dapat mulai mengalirkan listrik pada 2025 untuk dapat mendukung program pemerintah dalam mencapai target bauran sumber EBT di Indonesia.
Direktur Utama PLN Persero Darmawan Prasodjo mengatakan, ke depannya PJBL PLTB Tanah Laut ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk proyek PLTB. Khususnya dan EBT umumnya yang tidak hanya dari sisi harganya yang kompetitif namun juga dapat diterima Independent Power Producer (IPP), PLN, dan dunia perbankan.
"PLTB dengan kapasitas 70 MW yang dilengkapi dengan sistem penyimpanan energi baterai atau Battery Energy Storage System (BESS) sebesar 10 MWh ini ditargetkan dapat memperkuat pasokan listrik di sistem interkoneksi Kalimantan dan menambah bauran energi terbarukan di Indonesia," katanya.
Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk Garibaldi Thohir menyampaikan, ini wujud keseriusan Adaro untuk terus mengembangkan berbagai sumber energi terbarukan yang andal dan terjangkau. Hal ini sejalan dengan harapan pemerintah yang ingin memastikan transisi energi di Indonesia dapat menghasilkan energi yang terjangkau. "Tidak hanya karena proyek ini adalah proyek IPP PLTB pertama yang akan kami bangun," jelasnya.(diy/rd)