PLN Edukasi Pertanian Modern di Lingkungan Pesantren
Edukasi tani listrik terpadu binaan PLN Peduli turut serta dalam pada kegiatan Training on Trainer Pesantrenpreneur tanggal 30 Mei-3 Juni 2022.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Edukasi tani listrik terpadu binaan PLN Peduli turut serta dalam pada kegiatan Training on Trainer Pesantrenpreneur tanggal 30 Mei-3 Juni 2022.
Achmad Saikhu, pengelola edukasi tani Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Buana Lestari yang terletak di Desa Betet, Kabupaten Nganjuk tersebut menyampaikan bagaimana metode pemanfaatan lahan yang maksimal bagi pesantren untuk mendukung kemandirian.
Kegiatan pertanian modern dianggap cocok untuk digalakkan pada pesantren dengan keterbatasan lahan dan kemudahan dalam mengimplementasikan kepada para santri. Ia menambahkan kegiatan pertanian ini dapat menjadi bekal dasar yang sangat bermanfaat bagi santri pada Training on Trainer Pesantrenpreneur di Kampus Universitas Airlangga, Jumat (3/6) lalu.
Pada era saat ini, pertanian modern telah menjadi tren baru yang diminati. Melalui pemanfaatan teknologi, metode pertanian menjadi lebih mudah dan memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan pertanian biasa.
Tenaga listrik menjadi salah satu pendorong terciptanya ekosistem pertanian modern. Melalui edukasi tani listrik terpadu yang dikelola langsung oleh P4S Buana Lestari, PLN Peduli berupaya untuk menyebarkan pengetahuan terkait pemanfaatan tenaga listirk yang optimal pada pertanian modern.
Diawali dengan pembangunan green house yang dilengkapi dengan sinar UV untuk mendukung produktivitas tanaman, pada tahun 2022 lokasi edukasi tani listrik terpadu mulai mengembangkan pemanfaatan Internet of Things dalam memudahkan pemeliharaan tanaman.
Pengajaran yang dilakukan pada Training on Trainer Pesantrenpreneur ini merupakan langkah pembekalan bagi guru pesantren agar mampu membekali para santri dengan kemampuan tambahan yang berguna bagi masyarakat.
Senior Manager Komunikasi dan Umum PLN UID Jawa Timur Hamzah menyampaikan, PLN tentu berharap agar listrik yang disalurkan dapat memberi manfaat yang lebih bagi masyarakat ke depan. “Pemanfaatan listrik pada pertanian ini menunjukkan bagaimana peran listrik dalam meningkatkan produktivitas masyarakat,” jelasnya.
Setelah sebelumnya kegiatan edukasi dilakukan secara mandiri di Nganjuk, kegiatan pesantrenpreneur ini diharapkan mampu memperluas dampak pemanfaatan tenaga listrik pada sektor pertanian di seluruh Jawa Timur melalui pesantren.(mid/rd)