Pria di Jombang Nekat Loncat ke Sungai Brantas

Warga sekitar penyeberangan perahu di Sungai Brantas, tepatnya di Dusun Klaci, Desa Brosot, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, digegerkan dengan adanya seorang pria yang melompat ke sungai saat arus deras. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (30/11) sore.

Pria di Jombang Nekat Loncat ke Sungai Brantas
Proses pencarian oleh Tim SAR dan BPBD di Sungai Brantas. Aan Amrulloh/ HARIAN BANGSA

Jombang, HARIANBANGSA.net - Warga sekitar penyeberangan perahu di Sungai Brantas, tepatnya di Dusun Klaci, Desa Brosot, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, digegerkan dengan adanya seorang pria yang melompat ke sungai saat arus deras. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (30/11) sore.

Data yang didapat, pria tersebut diketahui bernama Imam Tohari (50), warga Desa Pagerwojo, Kecamatan Perak, Jombang. Hingga Rabu (1/12), jazad korban masih dalam pencarian.

Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jombang Syamsul Bahri mengatakan, korban tersebut terlihat oleh pengemudi perahu penyeberangan berdiri di pinggir sungai pada sore sekitar pukul 16.30 WIB. Tiba-tiba langsung meloncat ke dalam Sungai Brantas yang pada saat itu cuaca sedang turun hujan lebat dan arus sungai kondisinya cukup deras.

"Tukang penyeberangan perahu saat itu dari arah Barat menyeberang ke Timur (Nganjuk-Jombang), mengingatkan korban untuk tidak berdiri di pinggir sungai. Korban tiba-tiba menceburkan diri ke sungai yang saat itu arus airnya kencang," ujarnya.

Mengetahui hal tersebut, lanjut Samsul, warga langsung berusaha menyelamatkan korban dengan alat seadanya. Namun, usaha warga tidak berhasil. "Warga berusaha menyelamatkan korban. Tapi korban tidak selamat hingga hanyut tidak terlihat," terangnya.

Atas peristiwa itu, tim SAR gabungan dari Basarnas Surabaya dan BPBD Jombang terjun ke lokasi untuk melakukan pencarian. Dengan terbagi dari 4 tim, yaitu 3 tim perahu karet untuk menyusuri sungai sejauh 6,6 kilometer dari titik awal korban hilang. Kemudian satu tim untuk memantau kondisi sungai dari darat.

"Metodenya adalah penyisiran sisi kiri dan kanan sungai. Kemudian kita lakukan circle atau manuver, itu kita berputar-putar tujuannya agar korban terbawa naik," pungkas Komandan Tim SAR Chrise Ardytara F.(aan/rd)