Pria Tanggulangin Hilang Saat Setrum Ikan

Seorang pria asal Desa Boro, Tanggulangin, menghilang tenggelam saat menyetrum ikan di Sungai Brantas, Porong.

Pria Tanggulangin Hilang Saat Setrum Ikan
Petugas Basarnas dengan perahu karet berusaha mencari korban.

Sidoarjo, HARIANBANGSA.net - Seorang pria asal Desa Boro, Tanggulangin, menghilang tenggelam saat menyetrum ikan di Sungai Brantas, Porong. Pria bernama Muhammad Asyif As'ad (32) itu tidak diketahui temannya saat mencoba ke tengah sungai saat malam hari.

Selasa (30/5) sekitar pukul 12.45 WIB, pencarian pria 32 tahun itu mulai dilakukan. Tim relawan BPBD Sidoarjo dan Basarnas langsung turun menggunakan dua perahu karet di Sungai Brantas, Porong sisi selatan.

Jainal Abidin, teman korban sekaligus saksi, mengungkapkan bahwa kejadian tersebut terjadi pada Senin malam (29/5). Saat itu dirinya bersama korban memang hendak mencari ikan di sungai dengan cara menyetrum. "Sebenarnya sudah cukup sering dia dan saya nyetrum ikan di sini," ungkap pria 30 tahun itu.

Jainal mengatakan bahwa korban pekerjaan utamanya bukan mencari ikan. "Kerjaan utamanya bukan ini. Dia agen travel umrah, ini hobi atau sampingan," jelasnya.

Sekitar pukul 20.00 WIB keduanya mulai terjun ke Sungai Brantas dari sisi utara bermodalkan alat setrum dari aki bekas untuk mencari ikan. "Di sini bawah rel kereta memang tidak dalam, dangkal paling dalamnya semeter sampai setengah meteranlah," katanya.

Karena di pinggiran sisi utara tidak mendapat ikan, korban kemudian mencoba ke tengah dan menuju sisi selatan. "Saya sudah bilang jangan, karena di sisi sana arusnya deras," kata Jainal.

Korban tidak memedulikannya tetap saja mencoba ke tengah sungai. "Saya posisinya sedang mau naik ke atas lagi," tuturnya.

Akan tetapi saat sampai diatas tanggul sungai dan meninggalkan korban. Saat kembali sekitar pukul 22.00 WIB dirinya tidak melihat korban.

Manuver perahu melingkar untuk membuat arus memutar dan membuat korban terangkat masih berujung sia-sia. Salah seorang relawan BPBD Sidoarjo Adzani mengatakan bahwa penyisiran juga dilakukan di sisi selatan Sungai Brantas, Porong hingga Jembatan Jabon.

Akan tetapi masih belum ditemukan adanya tanda-tanda korban. Sementara itu, dirinya menjelaskan bahwa ada dua kedalaman berbeda di lokasi kejadian. Di sisi bawah rel kereta pas kedalaman hanya sekitar setengah meter.  Sedangkan di sisi Timur kedalaman bisa mencapai enam hingga tujuh meter. "Mungkin kalau hingga sore belum bakal dilanjutkan besok," pungkasnya.(cat/rd)