Program Tiga Dinas Diminta "Nyekrup"

Program tiga dinas di Pemkab Sidoarjo diminta bisa sinkron atau "nyekrup" untuk mengembangkan potensi wisata Sidoarjo. Tujuannya untuk menaikkan pendapatan asli daerah (PAD).

Program Tiga Dinas Diminta
Hudiyono saat sidak ke kantor Disporapar Sidoarjo, Rabu (3/2).

Sidoarjo, HARIAN BANGSA.net - Program tiga dinas di Pemkab Sidoarjo diminta bisa sinkron atau "nyekrup" untuk mengembangkan potensi wisata Sidoarjo. Tujuannya untuk menaikkan pendapatan asli daerah (PAD).

Tiga dinas tersebut yakni Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar), Dinas Perpustakaan, dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK). Harapan itu disampaikan oleh Penjabat (Pj) Bupati Sidoarjo Hudiyono.

"Contohnya di Sidoarjo ini ada dua kampung literasi yang sudah berperan dalam mendukung program pemerintah. Tinggal bagaimana tiga dinas ini nyekrup dengan memfasilitasi dua kampung ini. Jangan sampai dari masyarakat sudah aktif pemerintahnya kurang memperhatikan," cetus Hudiyono usai sidak di kantor Disporapar, Rabu (3/2).

Yang diharapkan Cak Hud, sapaan akrab Hudiyono, agar program kerja lintas dinas bisa terukur dan outputnya bisa dirasakan masyarakat. Cak Hud ingin pemerintah hadir di masyarakat.

Selain itu, dengan fokus dan nyekrup bisa menggali potensi pengembangan wisata desa. Disporapar juga diminta untuk mendata potensi yang ada di setiap kecamatan selanjutnya program diarahkan ke sana.

Hasil sidak di kantor Disporapar, Cak Hud mengevaluasi anggaran untuk promosi dan fasilitasi pengembangan kompetensi SDM ekonomi kreatif dinilai masih belum fokus. Padahal kontribusi pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata masih minim.

Cak Hud ingin ada multiplier effect sektor pariwisata. Polanya harus diubah. Nilai anggaran sekitar  Rp 3,9 miliar dari dua program bidang pariwisata tersebut menurutnya perlu konsep yang jelas agar bisa mendatangkan wisatawan.

"Pengelolaan anggaran ini tujuannya agar orang luar Sidoarjo datang ke sini. Kemudian Disporapar memfasilitasi dengan memberikan layanan bus untuk keliling Sidoarjo. Jangan sampai anggaran itu habis untuk kunjungan keluar Sidoarjo. Karena nilai kontribusi PAD sektor pariwisata nilainya masih kecil," tandas Cak Hud. (sta/rd)