Resmi, STIKES NU Tuban Berubah Jadi IIKNU
Rektor IIKNU Tuban, Dr H Miftahul Munir, SKM, M.Kes, DIE menyampaikan, terimakasih kepada inisiator dan pengurus NU yang mendukung penuh perubahan STIKES NU menjadi IIKNU.
Tuban, HB.net - STIKES NU Tuban secara resmi merubah nama menjadi Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama (IIKNU). Perubahan nama tersebut ditandai dengan launching dan pelantikan Rektor IIKNU periode 2021-2026 di Pendopo Krido Tuban, Selasa (23/3).
Pantauan di lapangan acara launching dan pelantikan berjalan meriah dan tetap menggunakan protokol kesehatan Covid-19. Tampak hadir Wakil Bupati Tuban, Ir Noor Nahar Husein, Ketua PBNU Bidang Kesehatan, dr Syahrizal Syarif, Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur Prof Dr Ir. Suprapto DEA dan para Tokoh NU di Kabupaten Tuban. Bahkan, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Ketum PBNU, KH Said Aqil Siraj dan Rais AM PBNU turut memberi sambutan diacara secara virtual diacara launching tersebut.
Rektor IIKNU Tuban, Dr H Miftahul Munir, SKM, M.Kes, DIE menyampaikan, terimakasih kepada inisiator dan pengurus NU yang mendukung penuh perubahan STIKES NU menjadi IIKNU. Capaian ini sangat luar biasa, sebab perubahan nama tidak memakan waktu lama. Padahal biasanya perubahan nama membutuhkan waktu dan proses yang panjang.
"Terima kasih kepada pengurus PCNU hingga PBNU dan masyarakat yang sudah menyuport kami. Sehingga, keberadaan IIKNU ini diakui dan mewarnai bidang kesehatan, baik di Tuban maupun nasional hingga internasional," ujar Munir sapaan akrabnya.
Rektor IIKNU yang menjabat sebagai Ketua PPNI Kabupaten Tuban itu menambahkan, perubahan menjadi institut karena sudah memenuhi syarat dan minimal harus memiliki tiga prodi. Sedangkan, saat ini sudah ada 4 prodi. Yakni, S1 Kebidanan, S1 Keperawatan, S1 Gizi dan S1 Administrasi.
Selanjutnya, keberadaan IIKNU ini diharapkan memberikan kontribusi pada NU dan masyarakat luas. Karena meningkatkan IIKNU bagian dari meneruskan perjuangan para ulama NU, terutama.dibidamg kesehatan.
"Alhamdulillah hari ini, hari bersejarah. Selain merubah nama menjadi IIKNU, keberadaan kami juga sudah diketahui oleh dunia internasional. Terbukti, kami sudah menjalin kerja sama dengan rumah sakit internasional seperti di Qatar, Riyadh maupun negara timur tengah lainnya," beber Munir.
Wakil Bupati Tuban, Ir Noor Nahar Husein yang juga sebagai inisiator IIKNU mengucapkan, selamat dan sukses atas launchingnya IIKNU. Besar harapan nantinya bisa memberikan kontribusi yang lebih baik dibanding nama yang dulu. Terutama, dalam menyiapkan SDM masyarakat Tuban dan bangsa serta negata.
"Kita harus lakukan terus menerus melakukan pengembangan ilmu kesehatan NU kedepan. Semoga IIKNU ini terus bersinergi dengan Dinkes Tuban, terlebih dalam mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan ditengah pandemi," ungkap wabup.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya secara virtual menyatakan, keberadaan IIKNU ini sangat penting ditengah-tengah masyarakat. Karena ilmu kesehatan merupakan bagian kebutuhan guna meningkatkan kesejahteraan. Oleh sebab itu, IIKNU harus menciptakan SDM yang mempuni dan siap berdedikasi untuk bangsa ini.
"Dengan dilaunchingnya IIKNU ini, harapan kami semoga dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, bangsa dan negara," pungkasnya.
Ditempat yang sama, Ketua PBNU Bidang Kesehatan, dr Syahrizal Syarif berharap, IIKNU Tuban menjadi Institut yang berkualitas nasional hingga internasional. Sebab, ilmu kesehatan sangat dibutuhkan untuk seluruh umat, bangsa dan negara. Selain itu, meningkat ilmu kesehatan di lingkungan NU ini sudah sesuai keputusan Muktamar di Jombang.
"Selamat atas launchingnya dan pelantikan Rektor IIKNU Tuban. Semoga menjadi institut yang bertaraf nasional hingga internasional," tutupnya. (wan/ns)