Sandiaga Uno Apresiasi Program Co-Firing PLN
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengapresiasi program co-firing PLN.
Ende, HARIAN BANGSA.net - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengapresiasi program co-firing PLN. Program tersebut memanfaatkan hasil olahan sampah biomassa (pelet) menjadi bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Ropa di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Tak hanya untuk pembangkit, pelet juga dimanfaatkan warga Ende sebagai bahan bakar memasak. Sandiaga berharap, program ini harus terus dilanjutkan untuk menjaga kelestarian lingkungan.
"Ayo gerak bersama antara PLN, Pemerintah Kabupaten Ende, garap potensi pariwisata bersama. Pada intinya kami sangat support, karena pariwisata yang berkualitas di era pandemi mengutamakan pariwisata yang bersih, ramah dan berkelanjutan," ujarnya saat Kickoff Continuous Run Cofiring di PLTU Ropa dan Wisata Energi Bersih di Kabupaten Ende, Jumat (25/6).
Direktur Mega Proyek dan EBT PLN Wiluyo Kusdwiharto menjelaskan, program co-firing merupakan bagian dari transformasi PLN untuk mendukung program peningkatan bauran energi baru terbarukan 23 persen hingga 2025.
Tak hanya di Ende, program co-firing juga dilakukan PLN di 54 lokasi PLTU di Indonesia hingga 2024. Wiluyo berharap program ini dapat menjadi solusi penanganan sampah sekaligus membangun ekonomi kerakyatan di daerah. "PLN siap sinergi untuk menjalankan program ini," tutur Wiluyo.
Awalnya pelet yang dihasilkan warga Ende hanya akan dimanfaatkan untuk program co-firing di PLTU Ropa. Namun karena selama ini, warga Ende masih banyak menggunakan minyak tanah dan kayu bakar untuk memasak, PLN didukung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ende mengajak warga menfaatkan pelet sebagai bahan bakar memasak.
Selain lebih ramah lingkungan, pemanfaatan pelet bisa menekan biaya pembelian minyak tanah yang biasanya bisa mencapai Rp 200-700 ribu per bulan.
PLN mengalokasikan dana Rp 855,73 juta melalui PLN Peduli, yang melibatkan peran serta masyarakat untuk mendukung program co- firing PLTU Ropa. Tak berhenti di situ, kehadiran program ini juga telah mendorong berkembangnya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) setempat yang bergerak di bidang pembuatan kompor pelet.(mid/rd)