Sebelumnya Tak Layak Huni, Kini Menjadi Megah

Perasaan Wuryah senang tak kepalang. Tak lama lagi ia bisa menempati rumahnya. Kondisinya benar-benar baru. Masih bau cat di sana sini. .

Sebelumnya Tak Layak Huni, Kini Menjadi Megah
Wuryah berada di depan rumahnya yang akan segera dihuni bersama keluarganya.

Sidoarjo, HARIAN BANGSA.net - Perasaan Wuryah senang tak kepalang. Tak lama lagi ia bisa menempati rumahnya. Kondisinya benar-benar baru. Masih bau cat di sana sini. Beberapa bagian di dalam rumah tersebut tampak masih dibenahi. Masih finishing.

Rumah perempuan berusia 52 tahun ini ‘dibedah’ total. Dari semula rumah yang kondisinya kurang layak huni, kini bisa ditempati dengan nyaman. Tak ada lagi kebocoran ketika hujan menerpa.

Wuryah sangat beruntung. Rumahnya di Jalan Wedoro Sukun Gg Masjid V No. 22, Desa Wedoro, Kecamatan Waru, Sidoarjo, terpilih untuk direhabilitasi. Rumah wanita ini menjadi pilihan dari warga Thoriqoh Shiddiqiyyah untuk direnovasi total.

“Nggak menyangka rumah saya jadi begini,” ungkap wanita ditemui di sebuah rumah depan rumah tempat tinggalnya, Sabtu (8/8).

Semula, dia mengira rumahnya hanya akan ditinggikan plafon dan gentengnya saja. Namun melihat kesungguhan para sukarelawan yang membangun rumahnya, perempuan ini kaget karena seluruh bangunan direhabilitasi total. Diperkirakan, pembangunan rumah ini menelan biaya Rp 77 juta.

Di rumah di depan tempat tinggalnya, ia menitipkan barang-barangnya. Sedangkan dirinya bersama anak-anaknya tinggal sementara di sebuah rumah yang tak jauh tempat tinggalnya tersebut.

Ketika ditemui, ia tampak berberes membersihkan perabotannya. Tangannya cekatan mengelap rak piring almunium dan beberapa perabot lainnya. Maklum, saja, esok hari ia akan menempat tempat tinggalnya yang ‘baru’ tersebut.

Ya, hari Minggu (9/8) ia akan serah terima rumahnya dari panitia pelaksana pembangunan Rumah Layak Huni Shiddiqiyyah (RLHS). Warga Shiddiqiyyah yang sukarela membangun rumahnya selama ini. Selama kurang lebih dua bulan rumah Wuryah dibangun total.

“Dulu rumah saya kecil, tapi sekarang kok kelihatannya lebih besar, lebih megah,” ungkap Wuryah dengan perasaan senang sambil memandang rumahnya bercat biru ini.

Rumah ini berukuran panjang 4,5 meter dengan lebar 9 meter. Bagian depan memang ‘ngepres’ dengan jalan gangnya. Ada dua kamar tidur di kanan kirinya. Sisa ruangan lainnya dibuat musala kecil, kamar mandi, dan dapur minimalis namun nyaman.

Perempuan asli Wedoro ini mengatakan, dulunya, waktu kecil rumahnya berdinding gedek bambu. Kemudian, diperbaiki berdinding bata. Namun seiring tahun berganti tahun, rumahnya kurang layak huni.

Rencananya rumah ini akan ditempat bersama dua anaknya. Sedangkan satu anak lainnya sudah berumah tangga di tempat lain. Wuryah bersyukur rumahnya bisa diperbaiki oleh warga Shiddiqiyyah. “Alhamdulillah, rumah saya jadi bagus begini,” ucapnya.

Sementara, Ketua Pelaksana Rumah Layak Huni Shiddiqiyyah (RLHS) Rochmat mengatakan, program ini sudah dijalankan sejak 2001. “Sudah rutin dilakukan setiap tahun,” ungkapnya ketika dihubungi via WA.

Menurut Rochmat, program RLHS ini untuk mensyukuri nikmat kemerdekaan bangsa Indonesia dan berdirinya NKRI. Oleh karena itu, setiap tahun warga Thoriqoh Shiddiqiyyah rutin melaksanakan pembangunan rumah layak huni.

“Program ini nasional. Namun setiap kabupaten bervariasi jumlahnya, sesuai dengan kemampuan masing-masing,” jelasnya.  Untuk tahun ini memang di Sidoarjo hanya satu rumah yang direhabilitasi.(rd)