Serahkan Beasiswa Pendidikan 1.255 Guru Madin, Ini Pesan Penting Gubernur Khofifah

Gubernur Khofifah menaruh misi besar untuk bisa menjadikan Jawa Timur sebagai Episentrum Pengembangan Islam Dunia yang ada di Indonesia.

Serahkan Beasiswa Pendidikan 1.255 Guru Madin, Ini Pesan Penting Gubernur Khofifah

Surabaya, HB.net - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan secara simbolis Beasiswa Program Peningkatan Kualifikasi Akademik Guru Madin Jatim tahun 2021 kepada 1.255 orang Guru Madin di Gedung Islamic Center Surabaya pada Sabtu (18/12).

Ke 1.255 orang penerima beasiswa tersebut terbagi menjadi 510 orang mahasiswa S1, 320 orang mahasiswa S2 dan 425 orang mahasantri S1 Ma'had Aly. Untuk pembagiannya sendiri untuk mahasiswa S1 mendapat bantuan pendidikan senilai Rp 10 jt, S2 senilai 20 jt dan S2 Ma'had Aly senilai Rp 10 jt. Sehingga total Pemprov Jatim telah mengucurkan dana senilai Rp 15 M, sebagai wujud aplikasi dari Program Jatim Berkah yang masuk pada Nawa Bhakti Satya Gubernur Khofifah.

Di hadapan 1.255 orang penerima beasiswa yang hadir sore itu, Gubernur Khofifah menaruh misi besar untuk bisa menjadikan Jawa Timur sebagai Episentrum Pengembangan Islam Dunia yang ada di Indonesia.

Gubernur Khofifah mengungkapkan proyeksi Syekh Yusuf Al-Qardhawi yang mengatakan bahwa kedepannya Indonesia akan menjadi episentrum pengembangan islam di dunia. Dalam kondisi tersebut, Jatim yang memiliki pesantren dan ulama terbanyak juga diproyeksi akan menjadi lokomotif dalam pengembangan islam tersebut.

"Mari bersama-sama kita kuatkan iman kita, kuatkan basis peradaban kita. Kekuatan tersebut ada di kalian semua yang hadir, kekuatan tersebut ada di Jawa Timur. Maka sekarang, Mahad Aly harus memberikan referensi penguatan kontribusi yang luar biasa pula," ungkap Gubernur perempuan pertama di Jatim itu.

Gubernur Khofifah mengatakan jika nanti prediksi Yusuf Qardhawi benar, dirinya optimis pemikiran ulama-ulama yang ada di Jatim akan menjadi pandangan dunia.

"Jika nanti pandangan ulama-ulama yang sudah sepuh dan ulama-ulama muda bersatu, akan menjadi referensi islam rahmatan lil alamin di seluruh dunia," katanya

Mantan Menteri Sosial RI ini kemudian juga memaparkan bagaimana peluang negara Indonesia untuk terus menjadi Episentrum Pengembangan Islam Dunia. Berdasarkan data yang dirilis Good News From Indonesia (GNFI), pada 2020 lalu Indonesia mencatatkan diri menjadi Negara Islam dengan Skala Ekonomi Terbesar atau Organization of Islamic Cooperation (OIC) Countries. Tercatat skala ekonomi Indonesia mencapai 1.088.768 juta dollar.

"Ini jadi bagian untuk memprovokasi mahasiswa dan mahasantri agar bisa membentuk sebuah pandangan dunia akan Indonesia sebagai Pusat Ekonomi Terbesar diantara negara Islam," katanya

Atas potensi yang dimiliki itu, secara khusus Gubernur Khofifah meminta mahasiswa dan mahasantri lebih adaptif terhadap teknologi. Hal tersebut menurutnya adalah bagian dari menyiapkan kehadiran manusia yang akan tergantikan oleh teknologi.

"Format tersebut harus diadaptasi oleh Mahasiswa dan Mahasantri dengan menggantikan teknologi lama menjadi baru yang lebih banyak terkait dengan transformasi digital," ungkap Gubernur Khofifah.

Banyaknya perubahan kerja yang tersubtitusi oleh teknologi (transformasi digital) disebut Khofifah sapaan lekat Gubernur Jatim menjadi sebuah penanda untuk melakukan serta menggali potensi dan Improvement.

Lebih lanjut, Gubernur Khofifah juga mengajak sekolah dan Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta untuk memiliki jejaring dengan Dunia Usaha, Dunia Industri dan Dunia Kerja (Dudika). Agar nantinya, kreativitas dan inovasi tidak berhenti disitu saja.

"Sangat banyak anak-anak SMK yang punya inovasi bagus. Tapi akan sia-sia jika tidak diakrabkan diri dengan Dudika," sebutnya.

Sementara itu, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Pemprov Jatim Gatot Subroto menyatakan bahwa tujuan dari adanya pemberian beasiswa bagi Guru Madin adalah peningkatan kualitas tenaga pengajar di Jatim. Utamanya pendidikan Madrasah yang masih memerlukan perhatian lebih.

"Diharapkan kualitas tenaga pendidikan di Jatim bisa meningkat utamanya sekolah-sekolah Madrasah," ungkapnya. (dev/ns)