Sidak Dapur Rutan Surabaya, Cicipi Semur

Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi Ditjen Pemasyarakatan Muji Raharjo Drajat Santoso, melakukan sidak ke Rutan Kelas I Surabaya Kamis (2/12).

Sidak Dapur Rutan Surabaya, Cicipi Semur
Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi Ditjen Pemasyarakatan Muji Raharjo Drajat Santoso mencicipi masakan dapur rutan.

Sidoarjo, HARIANBANGSA.net - Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi Ditjen Pemasyarakatan Muji Raharjo Drajat Santoso, melakukan sidak ke Rutan Kelas I Surabaya Kamis (2/12). Muji menginspeksi dan mencoba hasil makanan dari dapur rutan yang terletak di Desa Medaeng itu.

Muji yang didampingi tim dari Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jatim disambut Kepala Rutan Wahyu Hendrajati Setyo Nugroho. Rombongan langsung meninjau penyelenggaraan layanan di Rutan Surabaya.

Diawali dengan meninjau layanan terpadu satu pintu yang menjadi pusat layanan informasi serta integrasi bagi masyarakat luas. Selanjutnya, Muji menuju dapur Rutan Surabaya.

Dia mengatakan bahwa bahwa dapur yang menyediakan makanan bagi 1200 lebih penghuni Rutan Surabaya ini relatif bekerja dengan baik. "Memang tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan isi penghuni Rutan Surabaya. Namun saya coba makanannya tadi ternyata tidak mengecewakan, enak," cetus Muji yang mencoba menu semur daging.

Tidak itu saja, dia juga berharap makanan tersebut disajikan dengan baik. Penyajian makanannya harus prima sampai di tangan warga binaan. "Kemasannya juga harus bersih. Pastikan makanan ini layak dimakan oleh warga binaan," terangnya.

Selanjutnya, rombongan meninjau Poliklinik Rutan Surabaya. Dia melihat bahwa sistem antrean poliklinik juga relatif bagus. "Penghuninya cukup banyak. Tapi polikliniknya sudah siap untuk menampung keluhan dari warga binaan yang membutuhkan perawatan," jelasnya.

Di akhir monitoring evaluasi (monev), Muji meninjau pembinaan yang ada di Sub Seksi Bimbingan Kegiatan. Muji mengapresiasi kegiatan yang berjalan di Subsi Bimgiat. Dia mengatakan bahwa kegiatan tersebut bisa menjadi bekal kelak setelah warga binaan keluar dari Rutan Surabaya. (cat/rd)