SIG Fasilitasi Berjualan kepada 5 Penyandang Disabilitas

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melalui program SIG Peduli membina dan memberi fasilitas kepada penyandang disabilitas lulusan Sekolah Luar Biasa (SLB) AB Kemala Bhayangkari 2 Gresik.

SIG Fasilitasi Berjualan kepada 5 Penyandang Disabilitas
Pengelola Kedai Pink, Putri Della Wulandari menyajikan pesanan Dimsum dan minuman freshy Ice Tea kepada pembeli. foto: Syuhud/ HARIAN BANGSA

Gresik, HARIANBANGSA.net - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melalui program SIG Peduli membina dan memberi fasilitas kepada penyandang disabilitas lulusan Sekolah Luar Biasa (SLB) AB Kemala Bhayangkari 2 Gresik. Fasilitas berupa tempat berjualan (stan) pujasera, di Kuliner Wisma A. Yani, di Jalan Raya Veteran, Kecamatan  Kebomas, Kabupaten Gresik.

Tempat berjualan tersebut diberi nama Kedai Pink yang telah dikelola secara mandiri oleh 5 orang penyandang disabilitas sejak bulan Januari 2022.  Seluruh aktivitas berjualan mulai dari proses memasak hingga penyajian makanan dilakukan secara bergantian setiap harinya.

Dinda Intan Lestari, salah satu pengelola Kedai Pink mengaku terbantu dan berterima kasih atas bantuan dan pendampingan yang diberikan oleh SIG. Kedai  Pink yang dikelola  buka mulai pukul 09.00 WIB hingga 15.30 WIB. Menu yang dijual,yaitu Dimsum dan Freshy Ice Tea.

"Kami sangat berterima kasih kepada SIG atas bantuan tempat untuk berjualan yang diberikan untuk kami. Karena hal ini sangat bermanfaat untuk kami supaya mandiri," ucapnya Rabu (9/3).

Berbekal ilmu yang diperoleh dari sekolah, pengelolaan kedai dapat berjalan dengan baik dan pelanggan senang dengan pelayanan yang diberikan. ”Semoga SIG tetap perhatian dan menganggap kami bisa sama dengan yang lain dan juga teman-teman kami yang lain yang belum mendapat kesempatan yang sama supaya mendapat perhatian juga," harap Dinda Intan Lestari.

Nikmatul Izzah, guru pembimbing SLB AB Kemala Bhayangkari 2 Gresik mengaku bersyukur anak didiknya diberikan kesempatan oleh SIG untuk mempraktikkan langsung apa yang mereka pelajari di sekolah.

"Ini penting untuk pengembangan diri mereka. Terutama untuk melatih kemandirian. Sebab, selama ini mereka masih tergantung dengan orang tua. Semoga ini juga dapat menjadi contoh bagi kelompok disabilitas yang lain," tuturnya.

Sementara itu, General Manager of CSR SIG Edy Saraya mengatakan bahwa program ini merupakan bentuk kepedulian dan komitmen perusahaan terhadap penyandang disabilitas. "SIG berupaya mendukung kelompok disabilitas agar mampu mandiri dengan mengelola usaha," katanya.

Diharapkan, para penyandang disabilitas  lebih meningkatkan rasa kepercayaan diri dengan berwirausaha dan bersosialisasi langsung dengan para pelanggan. Menurutnya, para penyandang disabilitas juga memiliki kemampuan yang sama dengan masyarakat pada umumnya. Kepedulian terhadap kaum disabilitas ini merupakan bentuk dukungan perusahaan terhadap salah satu pencapaiaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), yaitu kesetaraan gender dan non diskriminasi.

“Pemberdayaan disabilitas ini kami lakukan melalui program pembinaan, pendampingan dan keterlibatan langsung yang akan terus dikembangkan sehingga mereka nanti bisa menuju kemandirian," tutup  Edy Saraya. (hud/rd)