Sukses Berbisnis Mobil Bekas hingga Punya Belasan Karyawan
Bekerja di Astra Group pada 1989 silam, Sugeng Sumarsono (58) mulai merintis usahanya sejak 2000.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Bekerja di Astra Group pada 1989 silam, Sugeng Sumarsono (58) mulai merintis usahanya sejak 2000, pasca dirinya keluar dari perusahaan tersebut. Baginya 10 tahun ikut perusahaan sudah cukup untuk belajar bidang otomotif.
Usaha yang dirintisnya, yakni mobil bekas hingga sekarang terus bertumbuh. Ia merintis dari nol, hingga punya belasan karyawan. Sugeng menyebut ada 3 kiat yang wajib dimiliki, yakni 3K (kemauan, kemampuan dan kesempatan).
“Awalnya sendiri cari mobil sendiri, cuci sendiri, servis mobil sendiri. Pokoknya semua saya lakukan sendiri. Kira-kira setahun punya 1 karyawan dan mulai berkembang,” katanya saat ditemui di showroom miliknya di BG Junction Mall Surabaya.
Namanya mulai dari nol tentunya itu tidak mudah. Kalau dibilang untung ruginya, itu pasti ada dalam berdagang. “Bagi saya yang terpenting usaha tetap jalan dan terus laku dalam sebulan,” imbuhnya.
Ia bercerita hal tersulit yang sempat dialami saat berbisnis mobil bekas pada 2008 saat krisis moneter, dan 2019 lalu saat Covid-19. Bahkan sekarang, menurutnya masih belum normal seperti sebelum Covid-19.
Upaya yang dilakukannya menghadapi situasi tersebut, yakni efisiesi mengurangi stok dan yang terpenting tidak sampai tutup. Berbagai strategipun dilakukan. Seperti efisiensi unit kendaraan, jumlah showroom, dan tentunya menyesuaikan harga. Apalagi kendaraan tua harus segera laku agar tidak terlalu merugi.
Saat ini total showroom ada 3, di kantor pusat, yakni di Jajar Tunggal Surabaya, Golden City Mall Surabaya, dan BG Junction Mall Surabaya dengan 15 karyawan. Masing-masing bidang, seperti staf penjaga showroom, admin, pembuat STNK, servis, dan lainnya.
“Karena saya juga biro jasa STNK. Jadi kita usaha ini saling melengkapi agar memudahkan pelanggan. Tidak hanya menjual mobil saja,” terang pria yang memiliki 2 orang anak tersebut.
Ditanya bagaimana dirinya bisa tetap bertahan, selain strategi yang dilakukan tersebut, ternyata Sugeng juga main feeling (rasa) dan berani mencoba. Tips untuk pemula, pertama belajar membaca peluang, dikembangkan, dan perlu dipikirkan strateginya. Kemudian, memilih tempat jualan. “Tetap harus pintar membaca peluang," pungkasnya.(diy/rd)