Surabaya Tuan Rumah ICAS, Wali Kota Kenalkan Kota Lama

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Universitas Airlangga (Unair), menggelar welcome dinner menyambut tamu konferensi dan festival International Convention of Asia Scholars (ICAS) ke-13, di Balai Kota, Minggu (28/7) malam.

Surabaya Tuan Rumah ICAS, Wali Kota Kenalkan Kota Lama
Pemkot Surabaya bersama Unair menggelar welcome dinner menyambut tamu konferensi dan festival ICAS ke-13, di Balai Kota.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Universitas Airlangga (Unair), menggelar welcome dinner menyambut tamu konferensi dan festival International Convention of Asia Scholars (ICAS) ke-13, di Balai Kota, Minggu (28/7) malam. Perhelatan ICAS ke-13 ini, pertama kalinya digelar di Kota Surabaya, Indonesia, dan Unair sebagai tuan rumahnya.

Welcome dinner menyambut tamu ICAS ke-13 kali ini, turut dihadiri oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mewakili Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, dan Rektor Unair Mohammad Nasih. Tidak hanya itu, dalam kegiatan ini juga dihadiri oleh 1500 tamu undangan dari 598 perguruan tinggi yang berasal dari 66 di dunia.

Dalam kesempatan itu, Eri menyambut baik kehadiran para tamu undangan ICAS ke-13 di Kota Surabaya. Di kesempatan ini pula, Wali Kota Eri Cahyadi melalui sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Wali Kota Armuji, memberikan gambaran besar tentang budaya, kultur, keunikan, wisata, dan segala potensi yang ada di Kota Surabaya.

“Surabaya adalah kota yang lekat dengan predikat sebagai Kota Pahlawan. Predikat ini merupakan sebuah gambaran perjuangan arek-arek Suroboyo yang menunjukkan semangat gotong royong di dalam sebuah pertempuran besar, pasca proklamasi kemerdekaan,” kata Eri dalam sambutannya.

Tak lupa, Eri juga sempat mengenalkan wisata Kota Lama kepada para tamu undangan yang hadir di Balai Kota kemarin malam. Dirinya mengajak para tamu undangan untuk menyempatkan diri hadir ke empat zona yang ada di kawasan wisata Kota Lama. Mulai dari Zona Eropa, Pecinan, Melayu, hingga Arab.

Selain wisata Kota Lama, ia juga mengenalkan wisata sejarah yang berada di kawasan Kampung Peneleh dan Kampung Tambak Bayan. Dia menyebutkan, di kawasan ini para tamu undangan ICAS ke-13 dapat belajar secara langsung mengenai kultur, sosial, serta budaya Kota Surabaya.

Rektor Unair Mohammad Nasih turut mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Armuji, serta jajaran di Pemkot Surabaya yang telah memberikan sambutan baik kepada para tamu undangan yang hadir di balai kota. Dalam kesempatan ini, ia menyebutkan berbagai tempat menarik yang dapat dikunjungi oleh para tamu saat berada di Kota Surabaya.

Nasih menyebutkan, selama di Surabaya para tamu ICAS dapat berkunjung ke Tugu Pahlawan, Monumen Bambu Runcing, dan Hotel Majapahit. Dirinya juga menyebutkan, di Kota Surabaya, juga akan menemukan berbagai kampung unik, mulai dari Kampung Ampel, yang terdapat suku Arab dan Kembang Jepun yang terdapat suku Tionghoa.

Di sisi lain, Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Community Development (RICD) Unair Ni Nyoman Tri Puspaningsih sebelumnya mengatakan, bahwa gelaran akbar ini menjadi salah satu upaya Unair dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs), yang berfokus pada kemitraan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Direktur Airlangga Institute of Indian Ocean Crossroads (AIIOC), Lina Puryanti menambahkan, ICAS pertama kali diinisiasi oleh International Institute for Asians Studies (IIAS) yang berpusat di Leiden, Belanda. ICAS diinisiasi sebagai wadah diskusi dan berbagi wawasan terkini tentang Asia. Tidak hanya panggung diskusi antar akademisi, ICAS turut melibatkan praktisi budaya, kesenian, hingga masyarakat sipil.

ICAS ke-13 ini berlangsung di Kota Surabaya mulai 28 Juli hingga 1 Agustus 2024. Perhelatan akbar ini merupakan salah satu konferensi dan festival internasional terbesar di dunia. (ari/rd)