Tasyakuran 4 Tahun Kepemimpinan Khofifah-Emil , Gubernur 3 Kali Ucapkan Terima Kasih Penuh Haru
Pada kesempatan itu, Gubernur Khofifah tak banyak menyampaikan kata sambutan. Sebagai pucuk pimpinan di provinsi terbesar kedua di Indonesia itu, Gubernur Khofifah hanya memperbanyak ucapan terima kasih atas segala dukungan yang diberikan pada seluruh jajaran Pemprov Jatim.
Surabaya, HB.net - Persis empat tahun lalu, 14 Februari 2019 sore hari menjelang maghrib Khofifah- Emil yang dilatik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur oleh Presiden RI Joko Widodo memulai memasuki Gedung Negara Grahadi.
Senen (13/2/2023) merupakan tahun ke empat dilantiknya Khofifah-Emil sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Oleh Presiden RI Joko Widodo. Suasana haru menyelimuti tasyakuran 4 tahun kepemimpinan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakilnya Emil Elestianto Dardak di Gedung Negara Grahadi, Senin (13/2) petang.
Pada kesempatan itu, Gubernur Khofifah tak banyak menyampaikan kata sambutan. Sebagai pucuk pimpinan di provinsi terbesar kedua di Indonesia itu, Gubernur Khofifah hanya memperbanyak ucapan terima kasih atas segala dukungan yang diberikan pada seluruh jajaran Pemprov Jatim.
"Saya menyampaikan terima kasih. Kedua terima kasih. Dan ketiga terima kasih. Terima kasih semuanya, matur nuwun Pak Wagub, terima kasih semua support ASN Pemprov Jatim. Terima kasih semua dukungan masyarakat Jawa Timur khususnya media dan para jurnalis. Terima kasih doa para Ulama Jawa Timur. Mohon maaf jika ada khilaf," kata Gubernur Khofifah sembari menitikkan air mata.
Ucapan terima kasih dari Gubernur perempuan pertama di Jatim itu didedikasikan tidak hanya untuk partner kerjanya Wakil Gubernur Jatim dan kepala organisasi perangkat daerah di Jatim tetapi juga kepada seluruh pegawai di lingkungan Pemprov Jatim, termasuk para pegawai tidak tetap (PTT) serta semua masyarakat Jawa Timur.
"Seluruh kawan-kawan pimpinan OPD Pemprov Jatim seluruh tim semuanya kepala cabang dinas, UPT-UPT semuanya terima kasih," ucapnya.
"Saya sangat mencintai panjengan semua salam hormat saya kepada staf termasuk seluruh PTT," imbuhnya.
Khofifah menyebut semua keberhasilan, capaian dan apresiasi yang banyak diperoleh Pemprov Jawa Timur adalah hasil kerja keras semua pihak termasuk para staf di Pemprov Jatim. Ia juga menyampaikan bahwa kerja keras yang telah dilakukan juga harus disertai dengan kecerdasan dan profesionalitas.
"Salam hormat saya karena mereka operator-operator itu, kita bisa mendapatkan sangat banyak apresiasi karena kita bersatu karena kita solid," tuturnya.
Tak hanya itu, Mantan Menteri Sosial RI ini juga mengajak seluruh pegawai Pemprov Jatim untuk bekerja lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat Jawa Timur.
"Ayo dijaga lebih bagus lagi lebih kompak lagi lebih solid lagi lebih berprestasi lagi dan memberikan manfaat serta keberkahan bagi seluruh masyarakat Jawa Timur," ajaknya.
Ia menegaskan bahwa janji kampanye yang dirumuskan dalam Nawa Bhakti Satya tetap menjadi prioritas utama bagi Khofifah Emil dalam memimpin Jawa Timur di sisa masa jabatannya saat ini. Pasalnya dalam setiap pertanggung jawabanya kepada DPRD Jatim, 11 indeks kinerja utama (IKU) pasti basis capaiannya yang di break down dari Nawa Bhakti Satya.
"Tetap Nawa Bhakti Satya karena itu janji kampanye dulu yang telah dirumuskan dalam 11 IKU , di detailkan dalam RKPD dan RPJMD," tuturnya.
Ungkapan syukur masa kepemimpinan Khofifah-Emil selama empat tahun juga disampaikan beberapa Apartur Sipil Negara (ASN) dan tokoh-tokoh yang turut hadir memberikan penilaian maupun kesan-kesan kepada dua pemimpin di Provinsi Jawa Timur itu.
Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi mengatakan selama empat tahun kepemimpinan Khofifah Emil banyak mendukung program di sektor pendidikan. Menurutnya, Gubernur Khofifah dan Wagub Emil memberikan atensi bagi guru, siswa maupun siwi SMA dan SMK di Jatim selama empat tahun kepemimpinan nya.
"Melalui program Jatim Cerdas dan sehat yang ada dalam poin ini adalah Tis-Tas (Gratis dan Berkualitas) dengan memperluas cakupan bantuan siswa miskin, bantuan biaya sekolah, dana insentif operasional akreditasi, tunjangan kinerja bagi guru tidak tetap," tuturnya.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim Indah Wahyuni mengatakan, selama empat tahun kepemimpinan mereka tidak bosan mengajak seluruh ASN di Jawa Timur untuk terus melakukan terobosan kreatif, inovatif sehingga mampu menjadi agen perubahan dalam proses pembangunan di Jatim.
"Alhamdulillah, beberapa masukan Ibu Gubernur dan pak Wagub dilaksanakan dengan baik oleh sebagian besar ASN. Hasilnya, beberapa inovasi dan penghargaan berhasil kita raih," ungkapnya.
Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah KH Asep Saifuddin Chalim mengaku, peran kedua pemimpin di Jatim benar-benar menaruh perhatian di lingkungan keagamaan. Sehingga, saat ini pesantren berfungsi bukan hanya sebagai lembaga pendidikan dan dakwah, namun juga sebagai lembaga pemberdayaan masyarakat. "Bagaimana keduanya ingin mewujudkan kemandirian secara ekonomi bagi para santri maupun pondok pesantren di Jatim," jelasnya.
Lebih lanjut, untuk menurunkan angka kemiskinan, sekaligus menyadarkan kewajiban berzakat, Gubernur Khofifah dan Wagub Emil menggandeng Baznas Jatim. Ketua Baznas Jatim KH Muhammad Roziqi mengaku, peran Baznas bersama Pemprov Jatim salah satunya mengentaskan kemiskinan serta mengajak masyarakat khusunya ASN berzakat.
Sementara itu dari insan media, Ketua PWI Jatim Lutfi Hakim menyampaikan kepemimpinan Khofifah - Emil berhasil menunjukkan kapasitas, kompetensi, dan kepiawaian-nya dalam menentukan arah kebijakan dan pembangunan di Jawa Timur. Dirinya menilai seluruh sektor dan sub-sektor program berhasil membawa perkembangan ke arah positif. "Basis kebijakan yang dilakukan oleh Khofifah- Emil telah membentuk konfigurasi yang kuat," tegasnya.(dev/ns)