Tempat Bung Karno Bersekolah Jadi Lokasi Upacara Hari Lahirnya Pancasila
Bertempat di SDN Purwotengah, Pemkot Mojokerto mengikuti peringatan serentak secara nasional Hari Lahir Pancasila, yang dilaksanakan di Lapangan Pancasila, Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Mojokerto, HARIANBANGSA.net - Bertempat di SDN Purwotengah, Pemkot Mojokerto mengikuti peringatan serentak secara nasional Hari Lahir Pancasila, yang dilaksanakan di Lapangan Pancasila, Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Upacara Hari Lahirnya Pancasila yang dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi ini, juga diikuti oleh pemerintah pusat dan masing masing daerah, melalui zoom dan Youtube Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP), Rabu (1/6).
Dalam amanatnya Presiden Jokowi mengajak serta mengingatkan seluruh generasi muda anak bangsa, untuk mengamalkan dan memperjuangkan nilai nilai Pancasila.
Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari bersama forkopimda mendengarkan dengan seksama pidato Presiden Jokowi. Seluruh Forkopimda Kota Mojokerto yang berpakaian adat Nusantara, mengikuti rangkaian upacara peringatan serentak melalui Zoom hingga akhir upacara.
Setelah itu, Ning Ita, sapaan Wali Kota Mojokerto, mengajak forkopimda meninjau berbagai permainan dan lomba-lomba tempo dulu. Ini sengaja ditampilkan dalam peringatan Hari Lahir Pancasila dan peringatan Bulan Bung Karno. Permainan dan lomba tempo dulu seperti pameran lukisan dan heritage, tampilan permainan jadul anak sekolah dasar.
Kemudian, penampilan finalis lomba bercerita, foto, dan pidato mirip suara Soekarno, serta ada kunjungan di ruang kelas yang menyajikan lukisan, heritage, lomba lukis, lomba kostum dan wayang beber, serta pagelaran ludruk. Selanjutnya, digelar sarasehan tentang Hari Lahir Pancasila dengan tema Mengenal Lebih Dekat Jejak Bung Karno.
Dipilihnya SDN Purwotengah untuk tempat peringatan Hari Lahir Pancasila dan Bulan Bung Karno itu, karena SD ini dulunya bernama Sekolah Ongko Loro. Dulu, Soekarno atau Bung Karno waktu kecil selama 4 tahun pernah mengenyam pendidikan di SDN Purwotengah. Tempat ini juga sudah tetapkan sebagai bangunan cagar budaya.
Kota Mojokerto menjadi salah satu kota bersejarah yang pernah ditinggali Soekarno. Soekarno pernah mengenyam pendidikan di SDN Purwotengah 2 dan SMPN 2 Kota Mojokerto. Saat ini dua sekolah tersebut sudah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Pemkot Mojokerto.
"Kota Mojokerto merupakan bagian dari napak tilas sejarah keberadaan Sang Proklamator. Kami, selaku Pemkot Mojokerto berupaya bagaimana membangkitkan kembali sejarah beliau," jelasnya.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari sejak tanggal 1-2 Juni ini sengaja digelar untuk menghormati jasa Soekarno yang menjadi tonggak berdirinya NKRI. Even ini pun digelar di dua lokasi, yakni SDN Purwotengah dan SMPN 2 Kota Mojokerto.
Dalam momen ini, Pemkot juga memamerkan produk-produk UMKM Kota Mojokerto untuk semakin menggeliatkan roda perekonomian yang sempat terdampak pandemi Covid-19. "Kami pamerkan produk-produk UMKM Kota Mojokerto dalam rangka upaya untuk memulihkan ekonomi akibat pandemi," tuturnya.
Ke depan, Pemkot Mojokerto berencana untuk membuat galeri Soekarno kecil di SDN Purwotengah. Nantinya pemkot akan memberikan sentuhan teknologi kecerdasan buatan untuk memudahkan para pengunjung memahami sejarah tentang Soekarno.
"Sebuah museum dengan konten-konten digital sebagai pusat studi sejarah tentang Soekarno yang kita kemas dengan artificial intelligence sehingga lebih memudahkan bagi generasi muda untuk belajar tentang sejarah," kata istri Supriyadi Karima Saiful ini.(ADV/ris/rd)