Test Swab 38.512 Orang, Pasien Covid Sembuh di Surabaya Naik Lagi
“Paling banyak kesembuhannya kali ini, dari rawat jalan isolasi mandiri. Saat ini yang rawat jalan berjumlah 1.457 pasien. Mereka setiap hari terus kami pantau,” kata Feny
SURABAYA. HARIANBANGSA.net - Angka kenaikan pasien sembuh Covid-19 terus bertambah di Kota Surabaya. Data terbaru Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya Kamis (16/7), angka kesembuhan pada hari tersebut mencapai 134 pasien.
Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, 134 pasien itu terdiri dari dua orang tamu Hotel Asrama Haji Sukolilo, 27 orang rawat inap rumah sakit dan 105 pasien dari rawat jalan isolasi mandiri.
“Paling banyak kesembuhannya kali ini, dari rawat jalan isolasi mandiri. Saat ini yang rawat jalan berjumlah 1.457 pasien. Mereka setiap hari terus kami pantau,” kata Feny, sapaan Febria Rachmanita, di Dapur Umum Balai Kota Surabaya, Jumat (17/7).
Feny menjelaskan, total kumulatif pasien sembuh Covid-19 mencapai 3.974 orang. Menurutnya, kesembuhan ribuan pasien tersebut hasil dari upaya preventif Pemkot Surabaya. Salah satunya adalah rapid test dan swab yang dilakukan secara masif dan massal di berbagai titik setiap hari. “Hingga Kamis (16/07), sedikitnya kami sudah melakukan rapid test sebanyak 106.717 orang,” paparnya.
Dari angka 106.717 tersebut, Kepala Dinkes Surabaya ini merinci, sebanyak 10.721 di antaranya adalah warga yang hasil rapidnya reaktif. Kemudian, sebanyak 95.920 adalah warga dengan status non reaktif. Feny menyebut, ratusan rapid test itu merupakan hasil gabungan dari Dinkes Kota Surabaya, dan bantuan dari Badan Intelijen Negara (BIN). “Serta rumah sakit dan lab rujukan pemeriksaan Covid-19 se-Surabaya,” lanjutnya.
Sedangkan untuk swab, kata Febria, hingga saat ini pemeriksaan swab test di Surabaya sudah mencapai 38.512 orang. Hasil rinciannya yang sudah keluar yakni, berjumlah total 33.612 orang. Dari jumlah 33.612 orang tersebut, sebanyak 24.946 orang warga hasilnya negatif atau sebesar 74,22 persen. Selanjutnya, 8.386 orang hasilnya positif atau sebesar 24,95 persen. "Kemudian 280 hasil invalid atau sekitar 0,83 persen,” pungkasnya. (ian/ns)