Tiap Jumat Siswa SMPN Berbahasa Inggris
Pemkot Surabaya mengimbau kepada seluruh SMP negeri di Kota Pahlawan dalam sehari terbiasa berbahasa Inggris saat berinteraksi.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Pemkot Surabaya mengimbau kepada seluruh SMP negeri di Kota Pahlawan dalam sehari terbiasa berbahasa Inggris saat berinteraksi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa asing bagi pelajar Surabaya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan bahwa imbauan tersebut berlaku setiap hari Jumat. Karenanya, ia meminta Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya untuk memperhatikan kesiapan sekolah dalam membudayakan kebiasaan sehari berbahasa Inggris di ruang pendidikan Kota Surabaya.
“Mungkin tiap hari Jumat ini kita mulai. Kalau tidak, maka kita akan tertinggal. Sekolah negeri menggunakan Bahasa Inggris dari cara mengajar atau kalau tidak, guru mengajar pakai Bahasa Indonesia, lalu ketika jam istirahat guru maupun siswa berinteraksi menggunakan Bahasa Inggris,” kata Wali Kota Eri, Rabu (29/11).
Ia mengaku bahwa imbauan tersebut berasal dari keinginan para pelajar di Kota Pahlawan. Para pelajar mulai menyadari pentingnya kemampuan berbahasa asing untuk mempererat hubungan persahabatan di tingkat internasional.
“Tapi ternyata pemikiran itu sudah ada di anak-anak SMP, ini luar biasa karena anak-anak sudah mulai menyadari ketika dewasa, dia harus bersaing di tingkat internasional. Sebab, bahasa internasional adalah Bahasa Inggris, hari ini mereka mulai memahami hal itu,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh mengatakan, terkait imbauan sehari berbahasa Inggris di ruang pendidikan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan seluruh SMP negeri di Kota Pahlawan.
“Kita bisa terapkan pada hari Jumat. Karena Jumat itu kegiatan anak-anak sudah lumayan longgar sehingga lebih leluasa untuk berkomunikasi antarteman. Alhamdulilah saya sudah koordinasi dengan teman-teman kepala sekolah, dan responnya bagus,” kata Yusuf.
Ia mengaku, pada implementasi sehari berbahasa Inggris nanti akan dibangun oleh anak-anak ketika berkomunikasi dengan antar teman. Harapannya, kosakata mereka akan bertambah. “Semakin banyak kosakata, semakin mereka lancar berbahasa Inggris. Jam pelajaran Bahasa inggris juga akan dimaksimalkan,” ungkapnya.
Meski demikian, untuk menggugah kebiasaan berbahasa asing, sementara waktu pihaknya tidak mempermasalahkan penggunaan tata bahasa atau grammar. Sebab, Dispendik Kota Surabaya ingin menggugah ketertarikan siswa dalam meningkatkan kemampuan berbahasa asing.(ari/rd)