Tiga Tahun Gubernur Khofifah dan Wagub Emil Memimpin,  Berkat Jatim Agro Perkebunan Berkembang Mengesankan

Pemerintah Provinsi Jawa melalui Dinas Perkebunan menyampaikan  capaian kinerja pengembangan perkebunan komoditi unggulan tebu, tembakau, kopi dan kakao selama 3 tahun tersebut, cukup mengesankan.

Tiga Tahun Gubernur Khofifah dan Wagub Emil Memimpin,  Berkat Jatim Agro Perkebunan Berkembang Mengesankan
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat melakukan kunjungan ke kelompok tani Mulyojati Mojokerto..

Surabaya, HB.net - Tidak terasa, bulan ini, tepatnya 13 Februari 2022, pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak genap berusia 3 tahun memimpin Jawa Timur. Banyak torehan dan catatan prestasi yang dikumpulkan dalam mengemban amanah memimpin provinsi di ujung Timur pulau Jawa ini. Salah satunya Jatim Agro.

Pemerintah Provinsi Jawa melalui Dinas Perkebunan menyampaikan  capaian kinerja pengembangan perkebunan komoditi unggulan tebu, tembakau, kopi dan kakao selama 3 tahun tersebut, cukup mengesankan.

"Untuk komoditi tebu, produksi gula Jawa Timur menempati posisi teratas dengan kontribusi terhadap produksi nasional 46-47%. Tahun 2019 produksi gula Jatim 1.052.026 ton kontribusi 47,24 % terhadap produksi nasional 2.227.045 ton. Tahun 2020 produksi 985.511 ton (46,11 %) dari produksi Nasional 2.137.207 ton dan 2021 produksi 1.085.865 ton (46,19%)dari produksi Nasional 2.350.834 ton," terang Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan hasil perkebunan tebu.

Tidak hanya itu, produksi tembakau Jawa Timur juga menempati posisi teratas, disusul Jateng, NTB dan Jabar, dengan kontribusi terhadap produksi nasional tahun 2020 sebesar 47,17% dan tahun 2021 mencapai 48,42 %.

Lihat grafis data produksi tembakau nasional. 

Selain itu Gubernur juga menyampaikan, Jawa Timur juga merupakan daerah penghasil kopi, baik jenis Kopi Arabika maupun Kopi Robusta dengan tren produksi terus meningkat, 68.114 ton (2019), 68.156 ton (2020) dan 69.570 ton (2021).

Ada pun program prioritas pengembangan perkebunan di Jawa Timur, dalam mendukung Nawa Bhakti 6 Jatim Agro, meliputi (1) Pengembangan kawasan pertanian terpadu, dengan Budidaya, Penanganan Panen dan Pasca Panen Tanaman Tebu, dan  Budidaya, Penanganan Panen dan Pasca Panen Tanaman Tembakau serta (2)  Program Tanam Petik Olah Kemas Jual, dengan  Budidaya, Penanganan Panen dan Pasca Panen Tanaman Kopi, dan  Budidaya, Penanganan Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao.

Budidaya, Penanganan Panen dan Pasca Panen Tanaman Tembakau dan kopi, berupa kegiatan intensifikasi tanaman, kelompoktani diberikan bantuan pupuk NPK, fasilitasi sarana on farm, fasilitasi sarana off farm, agar biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani menjadi lebih efisien.

Untuk mengawal beragam kegiatan fisik, baik untuk tebu, tembakau, kopi dan kakao, maka Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur melaksanakan pendampingan kepada kelompoktani penerima bantuan. Pendampingan berupa bimbingan teknis, pelatihan, magang, sekolah lapang, study banding, dan lain-lain.

Terkait dengan Program Pandemi Covid 19, dilakukan kegiatan fasilitasi program tunda jual kakao pada Kelompoktani Mulyojati di Mojokerto.    Dalam program tunda jual, Poktan Mulyojati mendapat fasilitasi kredit bunga rendah dari Dana Bergulir melalui Bank UMKM Jatim sebesar Rp 5 miliar pada tahun 2021.

Berhasil menampung produksi biji kakao mencapai 160.514 kg, dengan nilai pembelian Rp. 5.251.663.820. Kelompoktani Mulyojati menampung biji kakao dari berbagai kelompoktani di Kabupaten Malang, Kediri, Lumajang, Madiun, Pacitan, Ngawi, Jombang, dan Mojokerto.

Ada beberapa manfaat dari program tunda jual kakao, antara lain : adanya jaminan pasar dan jaminan haraga bagi petani. Produk petani ada kepastian ditampung oleh mitra membeli dengan harga yang diterima petani lebih tinggi.

Meski dalam kondisi pandemi yang belum menentu kapan akan berakhir, namun sektor perkebunan akan terus menyesuaikan dengan kondisi dan perkembangan yang ada. Sektor perkebunan tetap akan berproduksi di tengah kondisi yang serba sulit sekali pun

Sektor perkebunan juga akan terus bergerak dan berkembang untuk menjadi pendorong kebangkitan ekonomi bagi masyarakat perkebunan dan sekitarnya atau pendorong ekonomi secara nasional.  Dengan kodisi yang ada saat ini, sektor perkebunan yakin akan terus tumbuh dengan baik. (mid/ns)