Tim Sapuangin ITS Juara Regional Championship SEM 2024
Tim mobil hemat energi kebanggaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Tim Sapuangin, kembali torehkan hasil gemilang pada gelaran Shell Eco-Marathon (SEM) Asia Pacific and the Middle East 2024.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Tim mobil hemat energi kebanggaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Tim Sapuangin, kembali torehkan hasil gemilang pada gelaran Shell Eco-Marathon (SEM) Asia Pacific and the Middle East 2024.
Di ajang kali ini, tTim Sapuangin ITS berhasil meraih gelar juara pertama Regional Championship sekaligus juara pertama On-Track mobil Urban Concept untuk kategori bahan bakar Internal Combustion Engine pada kompetisi yang kembali diadakan di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok.
Perlombaan on-track_adalah perlombaan yang menguji efisiensi bahan bakar tiap tim yang diuji dengan mengemudikan mobil melintasi Sirkuit Internasional Mandalika sebanyak tiga kali dengan maksimal waktu 30 menit. Perlombaan on-track_dibagi menjadi dua kategori. Yakni Urban Concept dan Prototype, dan tiap kategori dibagi menjadi tiga nomor, yakni Internal Combustion Engine (ICE), Battery-Electric, dan Hydrogen Fuel Cell. Sementara perlombaan off-track menilai hal-hal di luar lintasan. Termasuk desain mobil, pemanfaatan data balapan, pengurangan emisi gas karbon, dan inovasi pada mobil.
Mengagumkan, Tim Sapuangin ITS berhasil menjuarai gelaran on-track dengan capaian efisiensi bahan bakar sebesar 482 kilometer per liter. Hasil tersebut melesat jauh dari capaian tim tahun lalu yang hanya mencapai 422,9 kilometer per liter. Bukan hanya itu, capaian tersebut membuat tim Sapuangin ITS jauh melesat dibanding kompetitor terdekatnya yang hanya memperoleh efisiensi bahan bakar sebesar 414 kilometer per liter.
General Manager (GM) Tim Sapuangin ITS Rayhan Naufal Hafizh menuturkan bahwa kecepatan dan ketangguhan mobil Sapuangin XI Evo 3 berhasil membawa timnya mempertahankan marwahnya sebagai mobil paling efisien pada kelas Urban Concept_ICE dengan bahan bakar gasolin. “Hasil yang kami peroleh pada gelaran on-track membawa tim kami untuk dapat mengikuti Regional Championship yang digelar keesokan harinya,” jelas Rayhan.
Pada gelaran Regional Championship, tim yang berlaga diberikan kuantitas bahan bakar sesuai dengan efisiensi bahan bakar yang mereka dapatkan pada gelaran on-track. Sebagai juara pertama on-track, mobil Sapuangin XI Evo 3 mendapatkan jatah bahan bakar yang jauh lebih sedikit dibanding kompetitornya, yakni hanya sebesar 27,6 mililiter. “Dari total bahan bakar tersebut, kami berhasil finis dengan bahan bakar tersisa 1,2 persen saja,” ungkap mahasiswa Departemen Teknik Mesin tersebut.
Rayhan menilai bahwa gelaran Regional Championship merupakan perlombaan yang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi karena mobilnya dituntut untuk bisa melesat dengan cepat tetapi dengan bahan bakar seadanya. Meskipun menyisakan sedikit bahan bakar pada penghujung race, tetapi tim Sapuangin sudah mempertimbangkan hal tersebut sejak awal sehingga bukan menjadi masalah yang berarti.
Lebih lanjut, Rayhan mengungkapkan bahwa tim Sapuangin memang berkomitmen untuk menjaga keselamatan paddock_dengan cara memilah bahan-bahan yang tersedia pada paddock tersebut. Barang-barang yang mudah terbakar disisihkan pada bagian agak luar. “Selain itu, kami menjauhkan mobil kami dari barang-barang tajam yang berbahaya,” ujarnya.
Ke depannya, Rayhan berharap Tim Sapuangin ITS dapat terus mengembangkan inovasi pada mobil yang dimiliki agar gelar juara bertahan tetap menjadi milik timnya. Tak ingin cepat berpuas, Rayhan juga berkomitmen untuk dapat menorehkan prestasi yang membanggakan lagi pada Shell Eco-marathon Asia Pacific and the Middle East 2025 mendatang yang akan digelar di Qatar.(rd)