TPS Siap Antisipasi Penumpukan Petikemas Jelang Lebaran
Adanya pembatasan kegiatan operasional angkutan barang di ruas-ruas jalan oleh pemerintah menjelang Lebaran, diprediksi akan berimbas pada terjadinya lonjakan penumpukan petikemas di pelabuhan.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Adanya pembatasan kegiatan operasional angkutan barang di ruas-ruas jalan oleh pemerintah menjelang Lebaran, diprediksi akan berimbas pada terjadinya lonjakan penumpukan petikemas di pelabuhan.
Sebagai upaya mengantisipasi lonjakan di penumpukan peti kemas, Terminal Petikemas Surabaya (TPS) telah melakukan koordinasi. Baik internal maupun eksternal serta menetapkan alternatif strategi solusi. Khususnya untuk petikemas impor yang diperkirakan akan terjadi penumpukan dengan diberlakukannya pembatasan operasional angkutan barang.
Direktur Utama TPS Wahyu Widodo (Wewe) menyampaikan, selama libur Lebaran TPS tetap mengoptimalkan kegiatan operasionalnya sebagai strategi layanan prima dengan tetap memperhatikan kesempatan melaksanakan ibadah.
“Tahun ini kami pastikan operasional aman terkendali, pelayanan hanya libur di hari pertama lebaran untuk memberikan kesempatan teman-teman operasional beribadah,” ungkap Wewe, panggilannya.
TPS memprediksi trend arus peti kemas yang sebagian besar berisi komoditas barang konsumsi akan semakin meningkat seiring dengan peningkatan kebutuhan pokok dan permintaan pasar, mengingat geliat ekonomi yang semakin baik di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Hal ini nampak pada peningkatan arus petikemas dibandingkan bulan lalu meningkat sebanyak 16.68 persen. Arus petikemas pada Februari 2023 tercatat 101.090 TEUs. Sedangkan arus petikemas Maret 2023 sebanyak 123.720 TEUs.
Kenaikan arus peti kemas internasional juga terjadi di TPS. Tren arus peti kemas internasional hingga Maret 2022 tercatat sebanyak 311.260 TEUs, meningkat 0,13 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya, yakni 311.660 TEUs.
“Mengantisipasi peningkatan jumlah kebutuhan reefer plug di TPS, kami telah menyediakan 1.448 unit reefer plug, sehingga kami pastikan aman,” ungkapnya.
TPS juga akan memberlakukan Single Truck Identification Data (STID) yang sudah disosialisasikan kepada pengusaha trucking, Senin (17/4) lalu.
TPS sebagai operator terminal peti kemas di Indonesia di bawah Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) secara konsisten meningkatkan kinerja bongkar muat petikemas baik dari segi peningkatan kualitas melalui pengoperasian alat bongkar muat yang memadai dan mengembangkan infrastruktur di area operasional. (diy/rd)