TTIC Jadi Pintu Akses Produk Unggulan Daerah
Bupati Mojokerto Pungkasiadi, ingin agar Toko Tani Indonesia Center (TTIC) Kabupaten Mojokerto, dapat menjadi media dan pintu akses informasi produk-produk unggulan daerah.
Mojokerto, HARIAN BANGSA.net - Bupati Mojokerto Pungkasiadi, ingin agar Toko Tani Indonesia Center (TTIC) Kabupaten Mojokerto, dapat menjadi media dan pintu akses informasi produk-produk unggulan daerah. Tidak berkutat pada kebutuhan pangan saja, namun lebih lengkap hingga barang seni kerajinan tangan.
Hal ini diutarakan dalam acara gelar pangan murah (GPM) yang diadakan Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Mojokerto di TTIC Sooko.
"Saya ingin semua komplet d isini. Mulai hasil tani, pangan, perikanan bahkan kerajinan tangan khas misalnya arca dari Trowulan. TTIC ini bisa jadi media display dan pintu aksesnya. Misal ada yang butuh barang banyak, bisa diarahkan ke produsen langsung masing-masing wilayah," kata Bupati Pungkasiadi, Sabtu (15/8).
Kepala Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Mojokerto Nurul Istikomah, pada laporan sambutan menuturkan bahwa kegiatan GPM ini merupakan upaya untuk menstabilkan stok dan harga pangan, serta menyambut HUT RI ke-57 juga Tahun Baru Islam. TTIC yang saat ini masih ada di beberapa kecamatan saja, ke depan akan lebih diperlebar lagi di wilayah lain.
"TTI sebenarnya sudah lama ada, namun masih di beberapa wilayah saja seperti Dawarblandong, Pacet, Ngoro dan Mojosari. Nantinya, kami ingin menyebar di kecamatan-kecamatan lain. Komoditas yang disediakan TTIC adalah kebutuhan pokok seperti beras, gula, makanan siap saji dan ragam lainnya" kata Nurul.
Masih seputar pertanian, Bupati Pungkasiadi ingin agar pihak swasta dan pemerintah daerah bisa bersinergi dalam sektor pertanian misalnya di bidang potensi pembenihan. Hal ini disampaikan pada kunjungannya di PT. Haraka Kitri Indah, Desa Jatidukuh, Kecamatan Gondang, di hari yang sama usai membuka GPM di TTIC Sooko.
"Pembenihan kalau bisa tidak berhenti pada pisang, buah naga dan melon saja. Banyak juga yang berpotensi besar misal jati, kopi dan kakao. Melalui Dinas Pertanian, kita buat nanti bagaimana benih yang cocok dan dapat dikembangkan. Nanti saya tindak lanjuti," kata Pungkasiadi.
Haraka Kitri Endah sendiri, bergerak di bidang budi daya pisang, buah naga dan ragam varietas melon. Menurut Direktur Haraka Kitri Endah Slamet Hariyanto, produk-produk ini semua dikirim ke Bali dan Jakarta. Dari luas tanah pertanian 300 hektare, 95 persennya digunakan sebagai lahan terbuka hijau serta konservasi penanaman kayu.
Melanjutkan serangkaian kegiatan Bupati Pungkasiadi didamping Ketua TP PKK Yayuk Pungkasiadi beserta kepala OPD, menghadiri undangan silahturahmi dengan perangkat desa se-Kecamatan Dlanggu, di kediaman Kepala Desa Mojokarang.
Dalam silaturahmi ini, bupati memberi informasi terkini terkait kondisi Kabupaten Mojokerto di masa pandemi Covid-19. Bupati turut mengimbau masyarakat untuk tetap patuh protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Terlebih lagi, telah dilaksanakan Gerakan Jatim Bermasker sebagai upaya serentak memerangi pandemi dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat termasuk ibu-ibu.
"Kita memang gencar untuk memberantas pandemi ini dengan disiplin protokol kesehatan. Saat ini kita juga sudah berkomitmen menegakkan hal tersebut, melalui Gerakan Jawa Timur Bermasker," tutur bupati.(hms/rd)