Untuk Program Makmur 28.339 Petani Tebu di 5 Provinsi, Petrokimia dan PTPN Grup Perluas Kerja Sama
Dwi Satriyo menyampaikan, esensi dari MoU ini adalah kerja sama antara BUMN dengan petani dalam rangka membantu meningkatkan kesejahteraan petani tebu. Hal ini sesuai dengan tujuan Program Makmur yang merupakan akronim dari “Mari Kita Majukan Usaha Rakyat”.
Gresik, HB.net - Petrokimia Gresik terus memperluas kerja sama Program Makmur untuk petani tebu dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Grup. Perluasan kerja sama ini tercantum dalam nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo bersama enam pimpinan anak perusahaan PTPN III holding, yakni PTPN VII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XII, dan PTPN XIV di Surabaya, Jawa Timur.
Dwi Satriyo menyampaikan, esensi dari MoU ini adalah kerja sama antara BUMN dengan petani dalam rangka membantu meningkatkan kesejahteraan petani tebu. Hal ini sesuai dengan tujuan Program Makmur yang merupakan akronim dari “Mari Kita Majukan Usaha Rakyat”.
Lebih lanjut Dwi Satriyo menyebutkan, sebelumnya pada tahun 2021 Petrokimia Gresik telah melaksanakan kerjasama program Makmur dengan PTPN X dan PTPN XI. Kini, di bawah komando Pupuk Indonesia, Petrokimia Gresik akan memperluas jaringan kerjasama Program Makmur dengan anak perusahaan PTPN III holding lainnya yang bergerak di sektor tebu.
“Peran Program Makmur bagi petani tebu menjadi sangat penting, karena gula merupakan salah satu komoditas strategis nasional. Untuk bisa menghasilkan produktivitas dan rendemen yang tinggi, dibutuhkan sarana dan prasarana pertanian seperti pupuk dan pestisida yang akan dibantu penyediaannya melalui Program Makmur,” ujar Dwi Satriyo.
Adapun Program Makmur kolaborasi Petrokimia Gresik dengan PTPN Grup ini akan dilaksanakan di lima provinsi yakni Lampung, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan, dengan target luasan lahan mencapai 60.223 hektare.
Dalam kerja sama ini, PTPN Grup berperan sebagai offtaker atau pembeli tebu hasil Program Makmur untuk memberikan jaminan pasar kepada para petani. Sedangkan Petrokimia Gresik berperan dalam menjamin ketersediaan dan harga pupuk non-subsidi, sekaligus memberikan kawalan budidaya pertanian. Di antaranya melalui layanan Mobil Uji Tanah (MUT), konsultasi teknologi pemupukan, rekomendasi dosis pupuk, dan pelaksanaan demonstration plot (demplot) jika dibutuhkan.
Sementara itu, Direktur Utama holding PTPN III, Mohammad Abdul Ghani, secara virtual menyatakan bahwa pangan merupakan isu global, dimana kepentingan nasional atau national interest ke depan akan semakin meningkat.
Untuk itu, perusahaan BUMN seperti Pupuk Indonesia, PTPN, ID Food, dan sebagainya, dituntut untuk bisa meningkatkan kemandirian dan kedaulatan pangan, salah satunya melalui kolaborasi dalam Program Makmur.
Ghani juga meyakini bahwa kolaborasi perusahaan BUMN melalui kemitraan Program Makmur dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas petani. Karena dalam ekosistem ini semua sarana produksi yang dibutuhkan akan dapat terpenuhi secara tepat waktu dan dengan harga terjangkau.
“Selain itu tentunya pendampingan budidaya dari Pupuk Indonesia dan PTPN grup diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan produksi nasional, yang bermuara kepada kesejahteraan petani,” katanya. (hud/ns)