Upaya Penuhi Kebutuhan Daging di Jember, DKPP Gencarkan Program ‘Sikomandan’

Drh Elok Kristanti PLT Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner mengatakan, hal itu dilakukan untuk menjaga kualitas hasil produksi ternak sapi, serta kebutuhan pangan dagin tetap terpenuhi.

Upaya Penuhi Kebutuhan Daging di Jember, DKPP Gencarkan Program ‘Sikomandan’
PLT Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Jember Drh. Andi Prastowo

Jember, HB.net - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Jember melalui program "Sikomandan" menargetkan pelaksanaan kawin suntik atau dikenal dengan istilah inseminasi buatan (IB) tahun 2021 sebanyak 110.100 akseptor dan Pemeriksaan Kebuntingan (PKB) hewan ternak sapi di Jember sebanyak 77.070 akseptor.

Tingginya target itu dalam rangka mempercepat pencapaian peningkatan produksi daging sapi di Jember guna memenuhi permintaan konsumsi masyarakat, serta mengurangi ketergantungan impor terhadap daging dan ternak. Untuk mencapai itu, Dinas Ketahanan dan Peternakan Kabupaten Jember melakukan upaya pengecekan secara periodik terhadap hewan ternak milik warga.

Drh Elok Kristanti PLT Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner mengatakan, hal itu dilakukan untuk menjaga kualitas hasil produksi ternak sapi, serta kebutuhan pangan dagin tetap terpenuhi.

"Program itu untuk percepatan produksi sapi, baik itu inseminasi atau pemeriksaan kebuntingan dan pelaporan kelahiran. Seperti kemarin yang kita lakukan adalah kegiatan PKB tim kotatif di Desa Karang Kedawung, Kecamatan Mumbulsari. Dilakukan pemeriksaan kebuntingan, pembagian premiks untuk ternak yang bunting. Untuk pelaporan kelahiran saat ini mencapai 70.250 akseptor,"beber Elok saat melaksanakan kegiatan Kegiatan PKB di desa Karang Kedawung, Mumbulsari, Kamis lalu.

Ia menjelaskan, IB adalah proses memasukkan spermatozoa ke dalam saluran reproduksi sapi betina dengan tujuan agar menjadi bunting tanpa adanya proses perkawinan alami.

"Baik yang insem maupun yang alam kita periksa semua dan pelaksanaanya gratis. Kita juga kasik vitamin untuk menjaga kesehatanya," ujarnya.

Sementara itu PLT Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Jember Drh. Andi Prastowo menjelaskan, untuk pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan Kebuntingan (PKB) terhadap sapi betina produktif aseptor Inseminasi Buatan (IB) selalu dilaksanakan secara rutin pasca dilakukan Inseminasi Buatan (IB).

"Agar kualitas hasil dari Inseminasi Buatan (IB) terhadap sapi betina yang ada di Kabupaten Jember benar-benar memiliki kualitas yang baik, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan secara rutin,"ujar dia saat dikonfirmasi di kantornya, Jumat (25/6).

Pada pelaksanaanya, pengecekan yang dilakukan di lapangan tidak hanya dilakukan pada sapi yang melalui proses inseminasi saja, namun juga pada sapi milik warga yang kawin secara alami.

"Selain memeriksa kebuntingan sapi ini juga dilakukan pemeriksaan kesehatan, serta pengobatan dan pemberian vitamin kepada hewan ternak sapi di Jember. Kegiatan itu bertujuan untuk mendeteksi dini penyakit reproduksi ternak pada sapi betina produktif, sehingga bisa dilakukan antisipasi kelainan ternak sapi yang sedang bunting agar bisa lahir dengan baik dan normal," jelasnya. (yud/eko)