Upaya Urai Kepadatan di Jalan Raya, Angkutan Logistik Kereta Api di TPS Kembali Beroperasi
Surabaya, HB.net - Angkutan logistik kereta api beroperasi kembali di Terminal Peti Kemas Surabaya (TPS). Pengoperasian jalur ini sudah dibuka sejak beberapa hari lalu, sebagai upaya untuk upaya untuk mengurai kepadatan lalu lintas di jalan raya.
Direktur Operasi TPS, Bambang Hasbullah, mengatakan reaktivasi jalur angkutan logistik menggunakan kereta api ini juga untuk memperlancar arus barang dari dan ke pelabuhan, serta sebagai bentuk dukungan TPS terhadap program Sinergi BUMN, dalam hal ini adalah sinergi antara KAI dan Pelindo III.
“Serta diharapkan mampu mempercepat pergerakan barang karena memiliki jalur khusus yang bebas dari hambatan,” ujarnya.
Fasilitas TPS dilengkapi dengan 2 jalur kereta api. Masing-masing mampu mengakomodir angkutan KA Barang Peti Kemas dengan rangkaian 10 GD (Gerbong Datar). Apabila kedua jalur tersebut dimanfaatkan secara bersamaan, maka total kapasitas muat TPS adalah 20 GD, masing-masing berkapasitas 40 TEUs.
“Untuk tahap awal keberangkatan ini kereta api logistik membawa muatan penuh 10 GD. Kami percaya, ini adalah langkah awal yang baik untuk memulai pengoperasian kembali jalur angkutan barang melalui kereta api,” ungkapnya.
Keberangkatan kereta api logistik ini sudah terjadwal secara regular untuk kargo impor dengan jadwal closing pukul 17.00 WIB dan jadwal keberangkatan dari TPS setiap pukul 22.00 WIB.
“Saat ini rute yang tersedia masih melayani Surabaya - Jakarta. Upaya untuk menambah rute yang dilayani akan terus dilakukan, mengikuti kebutuhan pelanggan,” terang Bambang.
Sebagai informasi, jalur kereta api angkutan barang kembali diaktifkan setelah terakhir beroperasi pada 30 Maret 2016. PT KAI telah melakukan berbagai persiapan sebelum jalur itu dinyatakan laik operasi, di antaranya pembongkaran material yang menutupi jalan rel, penggantian wesel dan bantalan rel baru, serta memperbaiki posisi rel.
Pengaktifan kembali jalur tersebut merupakan salah satu wujud implementasi MoU antara KAI dan Pelindo III sebagai induk usaha Terminal Petikemas Surabaya yang dilakukan pada November 2020 lalu.
Dengan adanya kegiatan pengangkutan petikemas menggunakan kereta api sebagai moda transportasi, pelanggan lebih leluasa memilih moda angkutan darat yang digunakan dalam distribusi barang, dan memperkaya alternatif moda transportasi, selain menggunakan truk sebagaimana yang digunakan selama ini.
"Terima kasih kepada Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak, Bea Cukai, dan Balai Besar Karantina Pertanian serta pihak-pihak lain atas dukungan serta kerja samanya sehingga aktivasi kembali jalur angkutan barang menggunakan kereta api dapat dilaksanakan," pungkasnya. (diy/ns)