Viral Jenazah Diangkut Motor, Pasca Mediasi Keluarga dan RS Berdamai
Karena, tak bisa membayar biaya ambulance yang menurut pihak RS tersebut tidak masuk klaim BPJS. Akhirnya, warga setempat menggotong jenasah dan membawanya menggunakan motor roda tiga. Namun, kasus itu akhirnya berakhir damai dengan dimediasi pihak Polsek setempat.
Probolinggo, HB. net - Viralnya jenazah Supo (60) Warga Dusun Parsean, Desa Tamansari, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo yang diangkut motor oleh warga setempat, kini berakhir damai. Kasus yang sempat menghebohkan warga ini sebelumnya sempat ramai, lantaran pihak Rumah Sakit PG Wonolangan menarik biaya pemulangan jenazah menggunakan mobil Ambulance dengan biaya yang cukup mahal.
Karena, tak bisa membayar biaya ambulance yang menurut pihak RS tersebut tidak masuk klaim BPJS. Akhirnya, warga setempat menggotong jenasah dan membawanya menggunakan motor roda tiga. Namun, kasus itu akhirnya berakhir damai dengan dimediasi pihak Polsek setempat.
Direktur RSU PG Wonolangan, drg Indra Gunawan mengatakan jika viralnya masalah jenazah pasien di RS-nya murni karena adanya miskomunikasi atau ada kesalahfahaman. "Itu hanya salah paham," tegasnya.
Dikatakan ika pihak RS meminta Rp 800 ribu untuk biaya ambulance itu tidak benar, yang benar adalah Rp 100 ribu lebih atau lebih jelasnya Rp 175 ribu. "Dan kami sudah memberikan bantuan kepada keluarga almarhum," ujar drg Indra Gunawan kepada wartawan.
Sementara, pihak keluarga Supo yang diwakili Nur Ali mengatakan, pihaknya berharap agar permasalahan ini tidak lagi terjadi di Kabupaten Probolinggo. Dia juga berharap, pihak RS lebih bijak dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Jangan hanya berotoritas kepada penghasilan. Tolong lebih kepada kemanusian dulu. Sehingga, nanti tidak lagi terjadi kejadian serupa. Ini pelajaran, bagi kita bersama agar lebih memanusiakan manusia dulu, sebelum mengambil keuntungan," tegasnya.
Nur Ali juga berharap agar BPJS kedepannya juga memperhatikan kejadian itu. Agar kedepannya, BPJS dapat menanggung langsung biaya ambulance bagi jenazah atau pasien yang tidak mampu.
Kapolsek Dringu, Iptu Bagus yang ikut memediasi masalah itu berharap agar masalah seperti itu tidak lagi terjadi. "Sesuai perintah Pak Kapolres, kita langsung melakukan mediasi kedua belah pihak agar tidak terjadi polemik dimasyarakat. Masalah ini hanya sebatas kesalahfahaman saja, dan sudah berakhir damai," tegas Mantan Kapolsek Gading ini. (ndi/diy)